Assalammu'alaikum..
Selamat pagi, siang, sore dan malam 😊
ViBi muncul lagi nih di cerita baru, alur baru dan greget baru..😉
Kuy dikepoin ya SobatBahagia...
Jangan lupa untuk vote, komen dan follow ViBi ya..
Mamacih 🤗🤗Hari ini, suasana rumah ku sudah mulai sepi. Tidak ada yang lalu lalang lagi. Hanya ada aku, anak ku dan Mbak Titik yang membantu ku sebagai ART di rumah ini. Selama tujuh hari terakhir, rumah ku ini selalu rame dengan saudara-saudara yang membantu ku mempersiapkan tahlilan untuk mendoakan kepergian alm suami ku.
Yah, tujuh hari yang lalu, suami ku pergi meninggalkan kami untuk selama nya. Alm meninggal dalam kecelakaan saat berangkat ke kantor. Kami - aku dan anak ku - sangat terpukul dengan kepergiannya.
Selama tiga hari sejak kepergian suami ku, kondisi ku drop, aku tidak melakukan aktifitas apa-apa, bahkan mau makan pun ga bisa. Anak ku juga tampak murung, tapi dia bisa melewatinya lewat bujukan dari Ayah ku. Memang, selain kepada alm, anakku juga dekat dengan kakek nya.
Di saat malam, rasa sesak itu muncul sangat kuat. Mungkin karena waktu malamlah, quality time kami bertiga. Mulai dari shalat berjamaah, makan malam bersama, bercanda bersama. Dan yang pasti akan dirindukan oleh anak ku adalah, mengerjakan PR bersama Ayah nya. Karena selama ini, saat dia mengerjakan tugas sekolah, selalu didampingi oleh alm, sedangkan aku akan larut dengan toko online ku.
Dengan air mata yang mengalir di pipi, aku menoleh ke sebelah, aku melihat sosok suami ku dalam bentuk kecil, tidur meringkuk sambil menggenggam tangan ku, dia adalah anak kami. Anak ku yang mempunyai sifat dan wajah yang mirip dengan ayah nya.
Kini dia sedang tertidur pulas di kamar ku, kamar yang biasanya ku tempati bersama alm. Mungkin dalam beberapa waktu kedepan, kamar ini akan menjadi kamar kami berdua.
Saat melihat kepolosan wajah nya, aku sadar, aku harus tetap kuat demi dia, Rizki ku. Aku bertekad, akan meneruskan cita-cita kami - aku dan alm - untuk dapat membesarkan Rizki menjadi anak yang shaleh dan berpendidikan tinggi.Melihat Rizki tertidur nyenyak, malah membuatku kembali mengenang masa-masa bahagia dimana saat suami ku masih ada. Keluarga kami adalah keluarga yang bahagia. Suami ku selalu menyediakan waktunya buat kami. Walau waktu nya buat kami hanya di malam hari dan di akhir pekan. Anak ku tidak pernah merasa kekurangan perhatian seorang Ayah.
Kami tinggal di kota kecil dipinggiran kota Jakarta. Sedangkan orang tua dan mertua ku tinggal di Jakarta.
Alhamdulillah, Orang tua ku masih lengkap. Mereka lah yang menjadi penyemangat ku saat ini selain Rizki. Sedangkan mertua ku adalah janda yang memiliki dua orang anak. Suami ku dan adik nya. Kini, mertua ku bergantung pada adik ipar ku, karena suami ku sudah tidak bisa lagi menafkahi ibu nya.Aku miliki satu orang adik yang juga sudah bekeluarga. Dia memiliki suami yang seorang abdi negara. Sehingga membuat keluarga kecil mereka harus mengikuti kemanapun suaminya ditugas kan. Kini mereka tinggal di pulau Sumatera.
Aku sendiri Aynun, Aynun Mulia Siddiq. Siddiq adalah nama Ayah ku.
Aku hanya wanita biasa, wanita biasa yang diberi kesempatan oleh Allah untuk merasakan hidup bahagia bersama dengan lelaki pilihan ku. Walau jodoh kami hanya sampai disini, aku bahagia bisa berjodoh dengan alm.Anak ku Rizki duduk di kelas 2 SD. Kini, Aku dan Rizki hanya tinggal berdua.
Aku yang selama ini hanya seorang Ibu rumah tangga, sekarang harus mulai berfikir bagaimana kehidupan kami selanjutnya.Aku ga bisa hanya berpangku tangan, menggerogoti uang tabungan alm. Aku harus cari cara agar bisa bertahan dan menafkahi anak ku.
Aku harus mulai berfikir, pekerjaan apa yang kira-kira bisa aku lakukan. Bagaimana dengan Rizki selama aku bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
D I L E M A (Selesai)
RomanceCinta Aynun terhadap alm suami nya sedang dipertaruhkan. Dalam kesendiriannya, Aynun dihadapkan dengan kehadiran Cinta baru yang membuat Dilema dihatinya. Keadaan di sekitarnya pun membuat dia menjadi serba salah. Sanggupkah Aynun menghadapi Dilema...