Part 7

1.9K 137 6
                                    

Ting..tong..

"Wah, siapa ya Bun?"
"Koq bertamu malam-malam begini?"
Tanya Rizki pada ku.

"Tidak tau sayang"
"Yuk kita intip dulu"
Jawab ku sedikit khawatir. Pasalnya ini sudah lewat dari pukul sembilan malam. Pagar pun sudah kugembok sejak pulang kantor tadi.

Setelah memasang jilbab instan yang memang sengaja selalu stand by di ruang keluarga, aku kan Rizki keluar.

"Tante...."
Teriakan Nita terdengar kencang dibalik pagar rumah ku.

"Astaghfirullah, Nita?"
"Mas Doni?"
Jawab ku setelah memastikan tamu yang berkunjung.
Ku buka pagar ku agar kami bisa leluasa.

"Kak Ikiiiii"
Ucap Nita senang setelah melihat Rizki berdiri di belakang ku.

"Hallo Nita"
Jawab Iki ga kalah antusias.

"Maaf Ay"
"Nita sedari tadi nangis mencari kamu"
Ucap Mas Doni dengan wajah memelas.

"Oooo, sayang.. kenapa?"
Tanya ku pada Nita yang masih dalam gendongan Mas Doni.

"Tante, aku bobo disini ya"
Ucap Nita memohon.

"Baiklah Sayang"
"Tapi ga digendong ya"
"Tante ga kuat kalau harus gendong kamu"
"Ayok sini, turun..."
Jawab ku tanpa pikir panjang.

Kalau sudah begini, sudah bisa dipastikan jika Mbak Okta belum pulang.
Aku juga ga tega melihat anak ini menangis mencari ku. Toh besok juga hari libur, pikir ku.

Kini aku yang berjongkok menyamai tinggi nya Nita. Karena jujur, aku ga kuat jika disuruh gendong dia.
Nita pun segera memeluk ku, seperti sudah lama kami tak bertemu. Padahal baru tadi sore dia tertidur di pangkuan ku.

"Sekali lagi maaf ya Ay"
Ucap Mas Doni merasa bersalah.

"Ga papa Mas"
Bingung juga mau menanggapi nya seperti apa.

"Besok pagi-pagi sekali papa jemput ya Nak"
Ucap Mas Doni sambil berjongkok juga menyamakan tinggi nya dengan Nita.

Kulihat Nita tak bereaksi, namun tak lama, terdengar suara imutnya keluar.

"Jemput nya sore atau malam aja boleh ga Pa?"
"Tante Aynun dan Kak Iki kan libur"
"Aku mau main ama Tante Aynun dan Kak iki Pa"
Tanya nya memohon.

Besok, aku dan Rizki memang libur. Dan kami berencana untuk jalan-jalan.
Sebelumnya kami sudah sepakat untuk ke museum Kota Tua di Jakarta. Kebetulan pelajaran di sekolah Rizki sedang membahas mengenai museum. Itung-itung refreshing buat kami. Sudah lama aku tidak mengajak Rizki untuk jalan-jalan, sejak kepergian suami ku.

"Ga papa Om, kebetulan besok Iki dan Bunda berencana mau ke Museum Kota Tua"
Ucap Rizki menjelaskan.

"Waaah, aku boleh ikut ya Kak?"
Tanya Nita antusias.

"Boleh.. iya kan Bun?"
Tanya Rizki pada ku.

"Boleh sih, tapi Nita janji ya, ga minta gendong, Tante ga kuat kalo gendongin Nita"
Jawab ku.

"Oke Tante.. aku janji akan jalan sendiri"
Jawab Nita semangat.

"Beneran Ay, ga papa kalo Nita ikut?"
Tanya Mas Doni ga yakin.

"Iya ga papa Mas"
Jawab ku yakin.

"Baiklah, kalau gitu Papa pulang dulu ya"
"Kamu beneran jangan buat susah Tante Aynun ya"

"Iya Pa, aku janji"

"Jadi, Papa bobo sendirian dong"
Ucap Mas Doni memelas pada Nita

"Kan udah biasa Pa"
"Makanya suruh Mama pulang dong buat nemenin Papa"
Jujur aku jadi ga enak mendengar ocehan nya Nita.

D I L E M A (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang