Part 9

1.8K 136 4
                                    

Assalammu'alaikum 🖤

Siapa dari sobat semua yang kangen dengan ceritanya Aynun?
Kuy dikepoin kelanjutan nya.

Happy reading SobatBahagia


"Hallo Ay"
Sapaan seseorang menginterupsi kegiatan ku.

"Oh.. Assalammu'alaikum Mbak"
Ucap ku setelah menegetahui siapa yang menyapaku.

Mbak Okta datang dengan wajah yang sumringah.

Lalu dia berjalan ke arahku. Seperti biasanya, kami selalu bercupika cupiki saat bertemu.

"Gimana Ay"
"Sehat?"
Tanya nya pada ku dengan mimik yang biasa-biasa saja.

"Alhamdulillah Mbak, sehat"
Jawab ku merasa aneh dengan sikap Mbak Okta.

Aku berfikir, apa hanya aku disini yang merasakan sesuatu.
Entahlah.. apa itu..
Seperti ada yang mengganjal di hati ku..
Rasa bersalah mungkin..
Aku hanya bingung, akhir-akhir ini aku sering merasa bersalah pada Mbak Okta dalam hati ku.

Aku merasa telah mengambil kedekatan dengan anak nya. Bahkan aku menghabiskan waktu libur ku dengan suami dan anaknya. Namun hal  itu sepertinya tidak menjadi beban pikiran Mbak Okta. Dia bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Mbak sendiri gimana, sehat?"
Tanya ku balik pada nya.

"Alhamdulillah, sehat Ay"
"Sangat sehat malah"
Senyum cerah dia berikan padaku.

"Kamu harus kasih ucapan selamat kepada ku Ay"

Ku kerutkan alis ku menandakan, ketidak tauan ku mengenai ucapan selamat yang dimaksud Mbak Okta.

"Aku berhasil menang dalam tender besar ini Ay"
"Tender penentu masa depan ku"
Ucap nya penuh semangat.

"Alhamdulillah..."
"Selamat ya Mbak"
Ucap ku ga kalah semangat.

"Berarti untuk jangka waktu panjang, kondisi akan aman ya Mbak?"
"Ini tender penentu project-project lainnya kan Mbak?"
Tanya ku penasaran, karena pernah ku dengar, jika tender ini berhasil, automatis project-project lainnya akan menyesuaikan.

"Iya Ay, akhirnya aku bisa lepas"
Ucap nya ssambil tersenyum bahagia.

"Maksud nya Mbak?"
Tanya ku bingung dengan jawabannya.

"Oh.. ngomong-ngomong, Boss ada di dalam kan Ay?"
Dia malah balik bertanya, tanpa menjawab pertanyaan ku sebelumnya.

"Oh ada Mbak?"
"Koq bisa ga tau? Emang tadi kalian ga berangkat bareng?"

"Ga Ay, aku baru landing nih, trus langsung ke sini"

"Ooo gitu, jadi belum ketemu dengan Nita dong Mbak?"
Tanya ku miris.

"Belum"
Jawab nya tanpa rasa bersalah.

"Ga papa, setelah menang tender ini, Mbak pasti bakal punya banyak waktu untuk Nita"
Ucap ku selanjutnya.

Mendengar ucapan ku, wajah Mbak Okta mendadak berubah.

"Hhhhmmm, Nita aman koq Ay. Ada Kakek dan Nenek nya"

D I L E M A (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang