Part 5

2.2K 142 2
                                    

Assalammu'alaikum 😊
Loha.. Aynun hadir lagi nih..

Ramein ya..
Jagan lupa VotMent nya Sobat.

Mamacih 😊

"Assalammu'alaikum Sayang"

"Wa'alaikum salam"
Jawab ku dan Mas Doni berbarengan.

"Astagfirullah"
"Maaf Sayang"
"Lupa ngetok"
Ceringan Mbak Okta saat dia lupa mengetuk pintu ruangan.

"Eh ada Aynun"
"Adik cantik ku"
Ucap Mbak Okta mendekat dan mencium pipi ku.

Begitulah Mbak Okta, orang nya periang. Aura kecantikannya memang terpancar dalam setiap gerakannya.

Pakaian yang dia kenakan selalu pas dibadan nya. Kulit putih dan wajah cantiknya sangat menunjang penampilan nya sehari-hari.

Namun, masih ada satu yang disayangkan.
Sampai dengan sekarang, dia belum mendapat hidayah untuk menutup aurat.

Hal itu kembali lagi kepada si pemilik hati. Seberapa kuat orang sekitar meminta, jika si empunya hati belum berkehendak, tidak akan bisa terlaksana.
Semoga Mbak Okta segera mendapatkan hidayah itu, aamiin..

"Jadi gimana rasa nya Ay, jadi sekretaris nya Mas Doni?"
Tanya Mbak Okta yang sekarang sedang mencium tangan suami nya.
Setelah cupika-cupiki dengan ku tadi, dia langsung menghampiri suami nya.

"Alhamdulillah, sejauh ini baik Mbak"
Jawab ku tersenyum

"Cerewet yah dia?"
Tanya nya dengan mimik mengejek.

"Eeeeit, mana ada..."
"Yang cerewet itu kamu"
Jawab Mas Doni sambil tetap fokus pada laptop nya.

Lalu aku dan mbak Okta tertawa bersama mendengar jawaban dari Mas Doni tadi.

"Nah, kalo gini kan aku jadi tenang ninggalin nya"
Ucap mbak Okta selanjutnya.

"Maksud nya?"
"Emang mbak mau kemana?"
Tanya ku penasaran.

"Minggu depan aku ada seminar dan sekalian kerjaan di Singapore"
"Lumayan lama"

"Kemarin- kemarin mbak ga tenang Ay, kepikiran Mas Doni gimana nanti nya"

"Masa aku mau titipin si ganteng ini pada si Meta itu"
Ucap nya sambil mengelus lengan Mas Doni dengan wajah melas.

"Hust, emang aku apaan. Main titip-titip ajah"
Ucap Mas Doni sewot.

"Ini nih Ay, Mbak mu ini cemburu, kalo aku punya sekretaris kayak Meta"
Ucap Mas Doni blak-blakan.

"Astagfirullah"
"Ya ga lah mbak"
"Sepenglihatan ku Meta anak nya baik koq Mbak"
Ucap ku mencegah fitnah terlontar dari suami istri ini.

"Tuuuh, denger Ma"
Ucap mas Doni membela diri.

"Aaah, pokok nya Mama ga setuju"
"Udah gini aja cukup"
"Aynun aja yang duduk di posisi ini"
"Tidak ada bantahan"
Ucap mbak Okta sewot.

"Iyaaaa"
"Kan udah Papa lakuin nih"
"Aynun yang jadi sekretaris papa sekarang"
"Alhamdulillah, sepertinya Aynun juga enjoy"
"Pekerjaan nya juga bagus"
Ucap mas Doni menenangkan.

"Iya lah.. "
"Adik aku nih.. bibit dari Kakek emang nurun ke kita-kita"
"Ya ga Ay?"
Jawab mbak okta sombong..

Aku hanya tersenyum melihat interaksi mereka.

Aku baru tau, ternyata tersingkirnya Meta karena mbak Okta cemburu padanya.

Ada-ada aja..

***

D I L E M A (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang