Part 23

2.2K 143 6
                                    

Assalammu'alaikum

Aynun hadir lagi nih..
Ini kita udah hampir sampai di part penghujung.


Cusss... Lanjutkeun..

Alhamdulillah, pertemuan hari ini berjalan lancar. Sepertinya kepulangan kami bisa dipercepat.

Kini kami sudah berada di dalam mobil. Menuju ke rumah makan, sebelum pulang ke hotel tempat kami menginap.

Pilihan kami jatuh pada rumah makan dengan menu ikan bakar, sesuai dengan usulan ku.

Rumah makan nya sederhana, namun selalu ramai karena konon katanya, rasa masakan disini istimewa.
Kini kami sudah duduk di salah satu gubug lesehannya.

"Chattingan ama siapa sih?"
"Cius amat"
Tanya Mas Doni saat kami menunggu pesanan kami datang.

"Adaaa deh"
Jawab ku sambil menggoda nya.

"Oooo, jadi gini nih sekarang"
"Main rahasia-rahasia an ama aku?"
Ucap nya ngambek.

"Unc..unc.. gemes banget sih kalo ngambek"
Goda ku lagi.

"Ini lho, lagi chattingan ama Papa"
"Beliau nanya kabar dan posisi aku"
Jawab ku masih fokus pada layar ponsel ku.

"Bilang aja kalo kamu lagi pacaran"
Ucap nya jahil.

"Enak aja"
Sewot ku.

Dia hanya tertawa melihat reaksi ku.

Tak lama pesanan kami pun tiba, lalu kami makan sambil mengobrol seperti biasanya.

Seiring waktu, kedekatan kami membuat kami saling mengenal satu sama lain. Tentang semua hal.
Mulai dari kebiasaan, kesukaan, makanan, hobby dan lain nya.

Seperti sekarang ini...
Aku jadi tau kalau Mas Doni itu kurang begitu suka makan ikan karena ternyata dulu dia punya pengalaman buruk tertusuk duri ikan. Makanya sekarang, setiap makan ikan, selalu aku sortir terlebih dahulu, jadi dia akan makan suiran ikan dari ku.

Hhhhmmm, aku berasa makan dengan bayi besar. Tapi ga papa, biar sekalian ngilangin traumanya akan ikan.

Kring.. kring..

Suara telepon Mas Doni menghentikan obrolan kami.

"Siapa Mas?"
Tanya ku

"Ayah"
"Nanti aja aku angkatnya"
"Tangan ku masih kotor, nanggung"
Ucap nya masih sibuk menyuapi nasinya ke mulut.

Tak lama, ponsel itu kembali berbunyi.

"Maaaas.."
"Angkat dulu deh, takut nya penting"
Ucap ku sedikit manja.

"Iya deh sayang nya aku"

"Wlee"
Ku ulurkan lidah ku mengejek nya.

Walau aku tau dia hanya menggoda ku, namun hati ku tetap senang dengan panggilan itu.

"Assalammu'alaikum Ayah"
"Astagfirullah..."
"Terus?"
"Baik, Doni pulang sekarang"
Mendengar dia bicara, aku menjadi panik.

"Kenapa Mas?"
Tanya ku cemas.

"Sayang, kita pulang sekarang ya"

"Iya, tapi kenapa?"

"Nanti aku cerita"

"Maaaas, jangan buat aku panik"

"Nita masuk rumah sakit sayang"

"Astagfirullah"
Tanpa aba-aba, air mata ku langsung mengalir.

D I L E M A (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang