Part 21

2K 127 15
                                    

Assalammu'alaikum

Aynun lagi galau nih Sobat..
Sedih dan Bahagia.

Sedih karena
kejadian yang menimpa Okta.
Bahagia karena
sikap Doni pada nya akhir-akhir ini.

Gimana ya kelanjutan nya?

Selamat Membaca Sobat..

"Selamat malam Ibu, Bapak"
"Saya Dokter Adit yang bertanggung jawab atas operasi nya Ibu Okta"
Ucap Dokter Adit.

Kini aku berada di rungan Dokter Adit ditemani oleh Mas Doni. Suasana seperti ini yang aku takutkan sejak tadi. Jantung ku berpacu lebih kencang, tangan ku gemetar. Hingga untuk sekedar tersenyum pun aku tak sanggup.

Sepertinya Mas Doni bisa membaca ketakutan ku.

"Maaf, Ibu dan Bapak, siapa nya pasien?"
Tanya Dokter Adit yang membuat aku dan Mas Doni saling menatap.

"Ini Ibu Aynun, Dok"
"Beliau adik sepupu nya pasien"
Mas Doni yang menjawab.

"Sedangkan saya..."
Dia menggantungkan ucapannya sambil menatap ku.

"Saya adalah calon suami nya Bu Aynun"

Deg...

Kembali kami saling tatap dalam diam.
Entah kenapa, kali ini ucapan nya justru  bisa membuat ku merasa tenang.

Aah, ada apa dengan ku?
Aku harus singkirkan sementara perasaan ini. Tak ada kesempatan bagi ku untuk memikirkan tentang perasaan ku saat ini. Yang aku cemaskan sekarang adalah keadaan nya Mbak Okta.

"Bagaimana keadaan kakak saya Dok"
Akhirnya kalimat itu yang keluar dari mulut ku.

"Iya Bu, itu juga alasan saya memanggil Ibu dan Bapak"

"Begini ..."

***

"Bunda, aku sekolah dulu ya"
Pamit Nita padaku, sambil memeluk dan mencium pipi ku.

"Iya Sayang, belajar yang rajin ya"
"I love You"
Ucap ku

"I love you too Bundaa"
Jawab nya, lalu dia turun dari mobil.

Setelah Nita masuk ke dalam sekolah, kami pun bersiap menuju kantor.

"Oke Pak Tikno, kita lanjut ke kantor ya"
Ucap ku sopan pada Pak Tikno.

"Baik Bu"
Jawab nya sopan.

Hari ini, seperti biasa... Aku akan berangkat ke kantor setelah mengantar ke dua anak ku ke sekolah. Setiap pagi, Pak Tikno - supir keluarga nya Mas Doni sudah menjemput kami.

Karena jarak sekolahnya Rizki lebih dekat dari rumah ku, maka Rizki akan diantar terlebih dahulu, lalu Nita, dan terakhir ke kantor ku.

Nita setiap sore akan diantar ke kantor untuk bertemu dengan Papa nya, kemudian dia akan pulang bersama ku.
Atau, terkadang dia akan diantar Mas Doni ke rumah ku sehabis magrib.
Begitulah setiap hari nya.

Yup, sudah beberapa bulan ini, Nita memang tinggal bersama ku. Karena dia akan sulit tidur jika tidak ada aku atau Rizki.

***

"Ay, hari ini kita ke Global Citra Company kan?"
Tanya Mas Doni saat aku sedang merapikan berkas yang ada di ruangan nya.

"Iya Pak"
Jawab ku sambil mengangguk.

"Meeting nya jam berapa Ay?"
Tanya nya lagi sambil tetap fokus pada laptop nya.

"Jam 13.30 Pak"
"Setelah makan siang"
Jawab ku sopan.

D I L E M A (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang