Part 17

2K 135 10
                                    

Assalammu'alaikum..
Aynun hadir kembali menyapa SobatBahagia semua..

Gimana ceritanya?
Mulai ketemu benang merah nya bukan?
Bagaimana ya selanjutnya?

Yuk kita lanjutkan...😊
Selamat membaca...

Setelah Mbak Okta dengan Pak Rangga keluar dari perusahaan. Aku sudah tidak pernah melihat mereka lagi. Kini jabatan mereka sudah digantikan oleh orang lain.

Mbak Okta tidak pernah nongol sekalipun, walau hanya untuk bertemu dengan putri nya. Aku tidak bisa berbuat banyak untuk masalah ini.

Papa yang notabene adalah orang tua pengganti Papi nya saja sudah tidak dipedulikan, apalagi aku yang hanya adik sepupu nya.

Terakhir kami bertemu saat di rumah Papa waktu itu. Malam itu, Mbak Okta pulang masih dengan rasa dendam nya. Penjelasan Papa waktu itu sepertinya hanya angin lalu bagi nya.

Sebelum Mbak Okta pulang malam itu, Papa sempat meminta Mbak Okta untuk menghilangkan dendam nya pada Ayah Adi. Dan meminta maaf atas sikap nya selama ini pada Mas Doni. Walau Papa tidak memaksa mereka untuk rujuk, namun setidaknya Mbak Okta sudah meminta maaf pada Mas Doni.

Jika dendam itu benar ditujukan kepada Ayah Adi, tidak adil rasanya jika selama ini Mas Doni dan Nita yang merasakan pembalasan dendam nya Mbak Okta.

Namun...
Mbak Okta tetaplah Mbak Okta, dia kekeuh dengan pendirian nya. Dia gengsi untuk meminta maaf, walau sepertinya dia sudah bisa menerima cerita sebenarnya dari Papa.

Itu lah Mbak Okta..
Pikiran nya sudah dikuasai oleh Syetan untuk balas dendam.

Ya Allah izin kan Mbak Okta untuk segera sadar akan kesalahannya ya Allah..

Astagfirullah..

Sedangkan Mas Doni..
Beliau tetap jadi Papa yang baik buat Nita. Perhatian nya pada Nita nyata. Sepertinya tidak ada kata lelah untuk Nita nya. Sepulang kantor dia langsung berubah peran menjadi ibu buat Nita.

Bahkan dia tak jijik untuk membersihkan kotoran Nita disaat Nita buang air besar. Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri, karena saat itu kejadiannya waktu Nita berkunjung ke kantor. Aku salut pada Mas Doni, disaat banyak ayah yang jijik terhadap kotoran anak nya sendiri, Mas Doni bisa dengan sabar dengan semua tingkah polah Nita.

Beliau juga Boss yang baik untuk karyawan nya di kantor.
Alhamdulillah, masalah pribadi nya tidak berimbas pada pekerjaan kantor. Bahkan justru kini dia terlihat lebih fresh. Setiap hari nya dia akan datang dengan senyumannya, serta terlihat lebih bersemangat.

Satu hal lagi yang harus ku syukuri adalah pekerjaan ku.

Alhamdulillah, pekerjaan ku lancar. Tidak pernah ada protes dari Mas Doni dengan kinerja ku.

Interaksi ku dengan Mas Doni juga berjalan seperti biasa. Walau Mas Doni tau, jika aku sudah mengetahui semua ceritanya, namun sikap Mas Doni masih seperti biasa terhadap ku.

Satu point plus lagi untuk Mas Doni, dia sangat paham dengan posisi kami. Dia tidak ingin aku terbebani dengan sikap nya.

Untuk Nita ku, hubungan kami semakin hari semakin dekat. Akhir-akhir ini dia sering main ke kantor pada sore hari. Semua nya atas permintaan Mas Doni. Hal itu dilakukan Mas Doni agar Nita bisa bermain dengan ku, karena jika sehari saja dia tidak bertemu dengan ku, malam hari nya dia akan rewel, bahkan bisa nangis sepanjang malam. Tentu hal itu tidak baik bagi kesehatan Nita.

D I L E M A (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang