10. Rumah Grace

6.8K 182 7
                                    

Alex sampai di alamat yang dituju. Grace membuka gerbang dan membantu membawakan tas Miya. Grace terlihat khawatir dan kalut.

Alex merebahkan Miya di kamar yang ditunjukkan Grace dan nyelimutinya.

"Menurutmu bagaimana?" Alex bertanya pada Grace

"Apa?" Grace terlihat tidak fokus. Seperti sedang memikirkan hal lain.

"Kondisi Miya. Apa dia baik-baik saja?"

"Oh." Grace mengamati Miya. "Menurutku dia baik-baik saja. Kemungkinan dia hanya mabuk berat, dan syok. Aku akan mengurusnya."

"Aku masih tidak yakin. Tadi dia," Alex mendengar suara dari ruangan lain. "Kau di sini bersama siapa?"

Grace terlihat cemas. "Itu suamiku. Sebaiknya kau pulang, Alex. Aku akan mengurus Miya."

Jadi Grace sudah menikah. Grace sepertinya lebih muda dari Miya. Apa Miya juga sudah pernah menikah?

"Sebentar, ada yang harus kulakukan." jawab Alex

"Baiklah. Aku tinggal sebentar." Grace meninggalkan ruangan

Alex mengambil ponsel Miya. memasukkan nomor hpnya. Lalu menelpon dirinya sendiri. Oke, setidaknya Alex sudah punya nomor Miya.

Terdengar suara pertengkaran dari ruang sebelah. Alex menghampiri.

"Kenapa kau membawanya kesini?" Suara laki-laki. Itu suara muncikari yang menawarkan Miya pada Alex. Alex menghentikan langkahnya. Sebaiknya ia jangan mengganggu.

"Memang apa yang harus kulakukan?" Grace terdengar takut.

"Bagaimana kalau aku ketahuan? Bagaimana kalau kita ketahuan? Bagaimana kalau Miya tau kita memanfaatkannya?"

Apa ini? Miya dimanfaatkan?

Terdengar suara langkah kaki. Pelan-pelan Alex kembali ke kamar Miya.

"Alex, kembalilah. Aku bisa menjaga Miya."

"Baiklah." Alex keluar dan pulang.

Sepanjang jalan , banyak hal yang dipikirkan Alex. Rumah Grace cukup besar. Dan melihat gaya berpakaian Grace, Alex menebak pasti Grace mendapat bagian yang cukup besar dari bisnis ini. Bagaimana sistem pembagiannya? Apa menguntungkan bagi Miya? Setelah dipikir-pikir Miya sebenarnya cukup polos.

Sudah sampai di rumah pun Alex tidak bisa berhenti memikirkan Miya dan pertengkaran yang didengarnya tadi.

Sebaiknya aku memberi tau Miya soal ini, pikir Alex

******

Miya membuka matanya. Kamar ini asing baginya. Miya duduk, dan kepalanya masih pusing. Ada air putih di samping kasur. Miya meminumnya. Miya melihat pakaiannya. Baju tidur satin. Ada yang memakaikan baju padanya.

Miya mengingat lagi kejadian semalam. Miya ingat Alex menolongnya dan sudah menelpon Grace. Apa ini rumah Grace?

"Grace?" Miya mencoba memanggil. Suaranya serak.

Miya bangun dan membuka pintu.

"Grace?"

Ada suara berisik dari arah dapur. Lalu Grace keluar dari sana. "Kau sudah bangun?" Grace terlihat takut. Sepertinya Grace sangat menghawatirkannya.

"Ya aku tidak apa-apa. Apa aku boleh minta air putih lagi? Tenggorokanku sakit." Miya melangkah pelan menuju dapur.

Grace terlihat panik dan merangkul Miya. "Miya, kau tunggu di meja makan ya. Aku ambilkan minumnya."

Poor SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang