16. Sakit

4.6K 156 4
                                    

PERHATIAN

Cerita ini berisi adegan dewasa
Mohon bijaksana dalam membaca

__________________________________________

Soni mendorong tubuhnya. Ia sekarang menindihi Miya. Tak peduli pada Miya yang belum siap, Soni menghujamnya dengan kasar.

"Ada apa Miya? Apa yang salah denganmu? Apa uangku masih kurang?"

Soni mencekik Miya. Miya berusaha melepaskan tangan Soni dari lehernya. Tapi tangan itu terlalu kuat. Miya kesulitan bernapas.

"Oh sayang, wajahmu saat ini sangat menggairahkan." Soni menekannya semakin keras. Miya berontak tapi hujaman demi hujaman yang menusuk di dalamnya membuat Miya kesulitan. Miya menendang-nendang tapi Soni malah semakin bersemangat.

Tangan Soni terlepas. Miya mau mengambil napas namun penis itu dimasukkan paksa ke dalam mulutnya. Miya tersedak saat cairan kental masuk ke tenggorokannya.

Miya berguling dan memuntahkan cairan putih itu. Soni tertawa puas. Soni memakai pakaiannya dan pergi begitu saja.

Vaginanya perih. Dengan dorongan sekasar itu, dindingnya pasti lecet. Miya berjalan tertatih ke kamar mandi. Membasuhnya dengan air untuk mengurangi peradangan.

Air dingin terasa sangat menyenangkan, jadi Miya mengisi penuh bathtubnya. Dan berendam di dalamnya. Miya mau waktu terhenti seperti ini saja.

******

"Kasus ini tidak bisa diselesaikan dengan hukum." Om Dani menjelaskan

"Kenapa Om? Dia kan sudah mengambil video diam-diam, lalu mengancam seseorang." Alex bertanya.

"Ini memang bisa dilaporkan. Tapi Om tidak bisa menjamin polisi bisa menyelidiki ini diam-diam. Kasus hukum di negara ini mudah sekali bocor. Masyarakat akan tau, Alex. Perusahaan akan terkena imbasnya. Bukan cuma kita, kolega-kolega kita juga pasti tidak suka. Lalu bagaimana dengan nasib wanitamu itu kalau kasusnya terekspos?"

"Dia bukan wanitaku. Dia sudah bersuami." Alex menggerutu

"Oh, hanya pujaan hatimu yaa..." Om Dani menggodanya.

"Lalu bagaimana cara mengambil video itu dari muncikari itu?" Alex tidak menggubris Om Dani

Om Dani kembali serius. "Kau harus menyelesaikan ini dengan caranya, Alex. Dia suka bermain licik. Mari kita juga bermain licik. Lakukan kenakalanmu itu, kali ini Om akan membantumu."

Alis Alex naik sebelah, "Om bilang, kita harus selalu menyelesaikan masalah sesuai hukum yang berlaku."

"Demi kelangsungan perusahaan papamu dan demi ponakan kesayangan Om, ini pengecualian."

"Om janji akan bantu Alex?"

"Janji."

Baiklah, aku akan tunjukkan bahwa kau mencari masalah dengan orang yang salah, Bajingan Tengik.

******

"Sudah kubilang awasi dengan benar!"

Grace menutupi wajahnya, tapi Vino justru menendangnya. Grace terjatuh , berusaha tidak menangis Grace berusaha menjelaskan.

"Aku pikir Miya hanya sedang mandi, Vino. Aku tidak tau."

Satu pukulan mendarat di kepalanya. "Berkali-kali ku katakan, setelah tamu keluar kau harus segera masuk! Lihat apa yang dilakukannya!"

Grace berusaha menenangkan Vino. "Aku akan pastikan demam Miya turun besok pagi."

"Bagus." Vino menepuk-nepuk pipi Grace. "Ini baru istri kesayanganku."

Poor SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang