Aroma yang sangat ku suka adalah anyirnya darah segar
Suara yang indah menurutku adalah raungan kesakitan memohon
Permainan yang ku suka adalah membunuh dan menyiksa
Warna yang ku suka adalah hitam yang menggambarkan kegelapan
Dan tunggu aku untuk mencabut nyawamu jika kau masih saja mengusik ku_GIBRAIL_
Setelah keluarga Alexander menghabiskan waktu di kediaman tn.Alexander gibrail memutuskan pulang ke mansion nya, "nak apa kau tidak menginap saja? Ini sudah malam aku menghawatirkan mu" ucap Stevani melirik jam di dinding yang menunjukkan angka 00.00 KST.
Gibrail tersenyum mengecup tangan Stevani, "eomma aku akan baik-baik saja kau tau aku anak yang di didik oleh mafia terkejam bukan?, Aku akan pergi sekarang sampaikan pada appa dan ibrail ya eomma saat mereka sadar nanti" Stevani tersenyum mendengar putra sulungnya yang selalu pintar membuat hatinya seketika menjadi lega.
"Baiklah nak, kau hati-hati di jalan jangan pergi ke club aku tidak ingin moment tadi di rusak oleh putra tampan eomma" gibrail tertawa kecil mencium pipi Stevani dan pergi ke luar mansion tn.Alexander.
Keadaan ibrail dan Jackson adalah tidak sadar karena pesta yang di lanjut di rumah dengan meminum banyak alkohol Stevani sangat jengkel dengan kelakuan suaminya, tapi bagaimana lagi katanya 'tidak apa chagi ini hanya berlangsung hari ini, seperti penyambutan anak kita yang kini berada di sini lagi ini seperti pesta kebahagiaan bagaimana?' mengingatnya Stevani hanya bisa menghela nafas.
......................
Mata Daisy masih terjaga ia tak bisa tidur karena tuannya belum pulang, masa bodo dengan gibrail tapi ia merasa sesuatu akan terjadi bukan kepada gibrail tapi seseorang, Daisy mondar-mandir layaknya seorang murid yang sedang menunggu nilai ulangannya keluar.
"Oh tuhan, ada apa ini Daisy kenapa kau tidak ingin tidur?, Tubuhku lelah melakukan kegiatan tadi pagi tapi kenapa kau ini Daisy huft....." Monolog Daisy seperti berbicara kepada jiwanya.
"Baiklah mungkin aku bisa pergi ke kamar citra dan tidur dengan tenang, citra i'm coming!!" Teriak Daisy tak keras tapi menggema di kamarnya dan pergi dengan semangatnya.
.....................
Malam terasa sunyi hanya ada kendaraan satu atau pun dua saja yang lewat suara bising hewan malam menambah kesan seram di tambah udara yang tak bersahabat dengan kulit.
Mobil Bugatti Veyron berwarna hitam berhenti menepikannya di salah satu trotoar yang sangat sepi, "aku senang adikku kembali tapi ada saja rasa yang membuat ku merindukannya, mungkin satu mangsa akan cukup" gibrail turun dengan pakaian yang sudah ia ganti dengan Hoodie hitam celana pendek hitam sepatu sneaker hitam tak lupa ia menaruh sebilah pisau lipat ke dalam sakunya.
Pertama gibrail berjalan di gang kecil siapa tau ada manusia-manusia yang merugikan dunia masih berkeliaran tapi nihil, ia pun mengelilingi gang satu ke gang lainnya, "sialan tidak ada satu pun bajingan yang bisa ku ajak bermain!"
Telinga gibrail sayup-sayup mendengar suara isakan tertahan tapi lama-lama membuat gibrail jengkel sendiri ia mendekati sumber suara, "ada apa?, Mengapa kau menangis hah!?" Seorang gadis cantik sepertinya ia seumuran dengan Daisy nya.
Niat tidak ingin melenyapkannya hilang sudah, gibrail tidak ingin melenyapkannya karena dia wanita dan masih muda pula masih ada masa depan yang menghadang tapi mendengar jawabannya membuat gibrail ingin cepat-cepet melenyapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 MY PERVERT CEO 🔞
RomanceSEBELUM MAMPIR KE STORY SAYA JAN LUPA DI FOLLOW DULU YA🙌 BIAR NGGA KETINGGALAN STORY NYA GOMAWO💓 WARNING 🔞 SEBELUM BACA INGAT YA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA +18 DAN MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR JADI SELAMAT MEMBACA🌼 CEO ternama dan juga pshycopa...