Di mansion gibrail Daisy hanya sendiri di rumah bi tika dan citra sedang pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan dapur
Penjaga mansion hari ini diliburkan semua tapi Daisy tidak tau mengapa diliburkan dan Daisy membiarkannya ia tidak terlalu perduli tentang orang-orang gibrail
"Ya Tuhan aku ingin pergi dari mansion ini tapi bagaimana aku takut akan tuan ku ya tuhan tolong bantu aku ya tuhan aku sudah tidak sanggup tinggal bersama seorang pshycopat yang bisa saja membunuhku saat ini juga "
Tanpa terasa air mata daisy meluruh begitu saja matanya menyiratkan kepedihan yang dalam "hiks... Daisy kau harus kuat menghadapi takdir ini yang mungkin saja akan berakhir bahagia"
Daisy menguatkan hatinya agar ia tidak terlihat lemah di mata orang lain maupun dirinya sendiri. Baru saja Daisy ingin masuk ke kamarnya bel rumah berbunyi
Ting...tong....
"Iya sebentar"-daisy
Cklek...
"Hi cantik apa kau menunggu lama?"
"Apa maksudmu tuan jeno?" Daisy bingung siapa yang sedang menunggu dan tamunya adalah Lee jeno lelaki sempurna seperti gibrail tapi gibrail lah yang lebih unggul
"Nothing" cengir jeno dan langsung melenggang masuk tanpa di suruh masuk dahulu
'mengapa ia kemari apa ia di suruh gibrail untuk mengambil dokumennya atau hal lainnya' batin Daisy menerka-nerka
"Kenapa apa kau tidak suka manis aku disini? Sedih sekali aku rasanya" ucap jeno mendramatisir
"Tidak tuan aku hanya mengira kau kesini ingin mengambil sesuatu barang milik Mr siapa tau tertinggal" jawab daisy canggung
Jeno tak mengucapkan sepatah kata pun ia hanya fokus pada wajah cantik Daisy dan jeno suka akan sifat Daisy ia lembut dan baik meski hanya dari suaranya
"Daisy?"-jeno
"Iya tuan"- Daisy
"Aku ingin kau memanggilku jeno saja atau oppa mungkin lebih baik karena kurasa umur kita tak jauh beda" kata jeno ramah menunjukkan senyuman hangatnya yang belum pernah ia tampilkan pada orang lain kecuali orang tuanya
Daisy terpana akan senyuman hangat jeno yang di lontarkan kepadanya tanpa sadar Daisy ikut tersenyum jeno menyadarinya ia sangat senang karena Daisy mau membalas senyumnya
"Tapi tu...-daisy
Ucapan Daisy terpotong "panggil jeno dan kita teman bagaimana?" Saran jeno dan Daisy mengangguk antusias karena ia ingin mempunyai teman yang banyak dan disini hanya ada citra yang menemaninya
"Baiklah jeno aku senang kau mau menjadi temanku" senyuman manis terpantri di wajah cantik Daisy seakan-akan ia adalah manusia yang paling bahagia di dunia ini
Jeno sudah jatuh terlalu dalam dengan pesona dan kelembutan Daisy maka dari itu ia ingin menjadi teman Daisy dulu dan akan bertahan menjadi kekasihnya itulah yang di pikirkan jeno
"Jeno apa kau ingin makan kebetulan aku tadi membuat pancake" -daisy
"Wah benarkah? Aku sangat menyukai pancake aku ingin memakannya Daisy" jawab jeno antusias padahal jeno sangat tidak menyukai pancake tapi apa boleh buat senyuman Daisy menghipnotisnya agar ia mau melakukannya demi Daisy
Pancake sudah di depan jeno, jeno ragu memakannya tapi bila ia menolak ia akan melukai perasaan Daisy jadi jeno memutuskan untuk memakannya
Satu suap pancake sudah mendarat dengan mulus di mulut jeno dan
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 MY PERVERT CEO 🔞
RomanceSEBELUM MAMPIR KE STORY SAYA JAN LUPA DI FOLLOW DULU YA🙌 BIAR NGGA KETINGGALAN STORY NYA GOMAWO💓 WARNING 🔞 SEBELUM BACA INGAT YA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA +18 DAN MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR JADI SELAMAT MEMBACA🌼 CEO ternama dan juga pshycopa...