11. Kurungan

560 74 4
                                    

Jeno pulang kerumahnya utk mengambil barang yg diperlukan Tiffany selama dirumah sakit

"di mana mereka? Apa mereka tidak peduli dengan keadaan rumah yang begitu kacau?"

Jeno menelisik ke setiap sudut rumah. Didapur, taman belakang, sampai panti tempat tinggal mereka pun Jeno masih belum menemukannya

"kau mengecewakanku, Na" gumam Jeno

Ia kecewa. Mengapa sosok yang ia anggap sebagai adik sekaligus temannya itu begitu tidak peduli dengannya?

"aku dan Taeyong hyung sudah berprasangka baik padamu. Tapi kau memang tidak sepeduli itu dengan keluargaku"

Jeno tersenyum miris

"kemana kau saat ini, Na? Kau tidak melakukan itu pada eomma ku kan?"

Jeno mengemasi barang barang milik Tiffany  dengan perasaan yang kurang bagus

"keluar, temui aku sekarang. Bilang padaku jika kau tidak bersalah, Na!"

Jeno mengacak rambutnya frustasi

"hyung, lapar?"

Samar samar ia mendengar suara. Entah dari mana asalnya, namun ia begitu yakin kalau itu suara milik Jaemin

Jeno berlari keluar, bahkan ia sampai meninggalkan keperluan Tiffany dikamar

Ia berkeliling di rumahnya. Sesekali menelisik sudut sudut rumah yang jarang dijangkau

.
.

"Doyoung, Lucas. Bantu aku mendobrak pintu ini"-Johnny

"pakai apa hyung? Pintu ini terbuka kedalam. Bukan keluar"-Lucas

Lagi lagi Johnny mendengus pasrah. Ia ingin segera menyelamatkan Jaemin dan Taeil yang entah ada di ruangan mana

"aku- harus mencari mereka" lirih Johnny

"aku tahu. Tapi kita harus tenang, jangan berpikir dengan emosi yang meluap seperti itu" saran Yuta

Johnny mendelik
"lebih baik kau diam. Kau bilang akan mencari jalan keluarnya sekarang, tapi kau malah asik tertidur diranjangmu itu!"

"apa setiap aku berpikir aku harus lapor padamu? Diamlah kalau kau tidak tahu" acuh Yuta

"kau yang diam! Kau berbicara seolah olah kita mendapatkan jalan keluar! Kita harus secepatnya keluar! Menyelamatkan Taeil hyung dan Jaemin!"

Yuta mendengus
"ku bilang kendalikan amarahmu sekarang"

"DIAMLAH, HYUNG! JANGAN BERDEBAT! PIKIR DENGAN JERNIH BAGAIMANA CARA MENYELAMATKAN JAEMIN DAN TAEIL HYUNG! MEREKA DISANA KARENA AKU DAN JUNGWOO! MEREKA MENYELAMATKAN KITA!" teriak Ten


.
.

Jeno yang terus berkeliling rumah, mendengar teriakan demi teriakan dari dalam rumah panti

"DIAMLAH, HYUNG! JANGAN BERDEBAT! PIKIR DENGAN JERNIH BAGAIMANA CARA MENYELAMATKAN JAEMIN DAN TAEIL HYUNG! MEREKA DISANA KARENA AKU DAN JUNGWOO! MEREKA MENYELAMATKAN KITA!"

Jeno mematung. Benar kan? Jaeminnya tidak bersalah atas pengakuan itu?

Jeno melangkah lebar kearah pintu. Berusaha membukanya, namun gagal karena pintu terkunci

"dikunci? HYUNG!? KAU DIDALAM?!" teriak Jeno

"Jeno-ya?! Kami didalam! Bukakan pintunya dari luar!"

Entah suara siapa yang ia dengar. Yang pasti ia harus mengeluarkan mereka dari dalam sana

"mengapa kalian didalam? Aku tidak bisa membukanya! Pintu terkunci dengan rantai didaun pintunya!"

NCT 고아원 *Panti asuhan NCT*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang