9. Masalah

528 74 2
                                    

Jaemin menghampiri Tiffany yang sibuk membuat adonan kue

"eomma, mau ku bantu?"

"ahh, kau disini rupanya. Ne, kau bisa membantuku membuat kue untuk Jeno"

Jaemin mengeryit
"kue apa?"

"hari ini Jeno ulang tahun, Nanaa~ Sayangnya ia lupa, dan belum bangun sampai sekarang"

Jaemin mengangguk
"eomma, eomma duduk disana. Biarkan aku sendiri yang membuat kue ini"

"huffttt, kenapa kalian hari ini melarangku beraktivitas, hm?"

"kalian? Kalian siapa eomma?"

"Donghae appa, kau, Taeyong, dan di sulung Taeil. Dengan polosnya ia bilang "eomma, mari menggambar bersamaku". Entah apa yang membuat kalian bisa seperti itu"

Jaemin terdiam. Heol, dirinya juga sedikit mengkhawatirkan sesuatu

"UWU! BUATKAN AKU BALON!" teriak Taeil

"hyung, kau main balon tapi diluar, ne? Nanti lantai tangganya basah, licin"-Jungwoo

"sendiri? Tidak mau!"

"ada Jisung, hyung. Dia memangkas rumput ditaman. Kau ikut dengannya, ne?"

Taeil mengangguk

Jungwoo membuatkan Taeil balon dari air sabun. Karena ia terburu buru, ia tak sengaja bertabrakan dengan Ten yang baru saja memindahkan barang ke gudang

"YAK! Aku tidak sengaja!"-Ten

"ne. Aku akan membersihkannya. Taeil hyung, ini balonmu. Bawa keluar"

Taeil mengangguk patuh. Jungwoo mengepel lantai yg licin tadi. Semuanya(?)

Satu jam berlalu, Jaemin dan Tiffany selesai dengan kue ulangtahun milik Jeno

"Jaemin-ah, eomma akan memanggil Jeno. Kau siapkan semuanya agar berkumpul di ruang tengah"

"ne, eomma"

Belum genap selangkah ia berjalan, suara jatuh dibelakangnya membuat ia berjengit kaget

"AAKKHHH~"

"EOMMA!"

Jaemin membalikkan badan, ia mendapati Tiffany yang terduduk di bawah tangga

Jaemin berlari, dan tentu saja. Ia hampir tergelincir

"air sabun? JOHNNY HYUNG, KAU DAN JAEHYUN HYUNG BAWA EOMMA KE MOBIL! BIARKAN DOYOUNG HYUNG YANG MENYIAPKAN MOBILNYA SEKARANG!" teriak Jaemin karena ia panik

"b-biarkan aku yang menyiapkan mobilnya" Taeyong terbata bata

"ANI! KAU PANIK! AKAN BERBAHAYA KALAU KAU MENYETIR, LEE!" Doyoung merebut kunci mobil ditangan Taeyong dan berlari ke luar rumah

"eomma! YAK! EOMMA, KAU KENAPA? JAEMIN, KENAPA TIFFANY EOMMA SEPERTI INI?!" Jeno berteriak frustasi

"diamlah! Sekarang kau ikut denganku, ke rumah sakit. Yang lainnya, ku mohon bereskan kekacauan itu" ucap Jaemin

"kau ke rumah sakit? Bagaimana kau menjelaskannya?"-Ten

"aku akan menjelaskannya. Semuanya. Dan kupastikan kalian aman"

"b-biarkan aku ikut, Na"

"ani. Jangan memperkeruh suasana, Ten. Kita di rumah. Kita serahkan pada Jaemin nanti"-Yuta

Ten ingin menyusul, tapi terlambat. Ketujuh orang itu sudah pergi ke rumah sakit

"mengapa eomma bisa tergelincir?" gumam Jisung

Taeil yang terduduk di tempat Tiffany jatuh, mendongak
"apa karena tumpahan air sabun ini?"

Semuanya mendelik

"t-tapi aku sudah membersihkannya" Jungwoo gugup

"kuharap kita tidak tertimpa masalah" gumam Yuta

.
.

"mianhae. Kami tidak bisa menyelamatkan bayi anda, tuan Lee"

Dokter berucap. Setelahnya ia berlalu dari hadapan mereka

"kenapa seperti ini! Shit! Kenapa harus anakku yang mati! Kenapa?!"

Donghae menggeram frustasi. Jeno sudah menenggelamkan wajahnya diceruk leher Taeyong menangis sesenggukan. Sedangkan Johnny, Doyoung, dan Jaehyun sudah kembali ke panti semenjak Tiffany mulai ditangani

Kini tinggallah Jaemin. Mematung. Mereka adegan ulang, dimana ia mulai khawatir dengan apa yang Tiffany lakukan

Masih berada di dalam lamumannya, kerah bajunya ditarik paksa oleh Donghae

"katakan, kenapa Tiffany sampai jatuh?" desisnya tepat didepan wajah Jaemin

Jaemin meneguk salivanya kasar. Ia bertekad, menyelamatkan saudara lainnya dari amukan sang ayah

"eomma tergelincir di bawah tangga, appa"

Duk

Tubuhnya dibenturkan keras kedinding belakangnya. Damn, punggungnya seakan retak saat itu juga

"MENGAPA BISA TERGELINCIR HAH?! APA KAU TIDAK BECUS HANYA UNTUK MEMBERSIHKAN LANTAI DI RUMAH ITU?!"

"a-aku dan eomma membuatkan kue ulang tahun untuk Jeno, appa. Dan, eomma terjatuh saat akan memanggil Jeno dikamarnya" cicit Jaemin

"ulangtahun? Eomma membuatkan kue ulangtahun? Untukku?" beo Jeno. Jaemin mengangguk, membuat yg bertanya melemas, dan terduduk di kursi pengunjung belakangnya

"HEOL! JENO BAHKAN TIDAK PERNAH MEMINTA HAL HAL ANEH SAAT ULANG TAHUNNYA! AKU TAHU ITU! ATAU- KAU YANG MEMINTA TIFFANY AGAR MELAKUKAN ITU?!"

"t-tidak, appa. A-aku hanya mencoba membantu eomma saja. A-aku juga sudah menyuruhnya duduk, t-tapi eomma menolak"

Donghae tersenyum miring
"dan kau pikir, aku akan percaya? Aku curiga, anak pungut seperti kalian mencoba mendapatkan kasih sayang dan belas kasih dari Tiffany. SANGAT TIDAK MUNGKIN KALAU KAU DAN SAUDARA LICIKMU ITU BAIK PADA KELUARGAKU, TANPA SUATU ALASAN!"

Lagi, Jaemin didorong keras ke dinding belakang tubuhnya. Ia kembali merasakan sakit di balik badannya

"apa yang membuatnya tergelincir?" desis Donghae. Ia menekan bahu Jaemin kedinding

"a-aku tidak tahu. H-hanya saja, a-aku menemukan sisa a-air balon milik-"

"MILIK SIAPA HAH?!"

"milikku yang dipakai Taeil hyung"

Jaemin terpaksa berbohong. Ia tak mau saudara yang lainnya merasakan penderitaan karena jatuhnya Tiffany

"anak gila itu? Heol, sudah kuduga kalau dia memang penyebab kesialan dirumah ku. Tepat saat kalian datang"

"AAKKHHH, S-SAKIT APPA. KUMOHON LEPASKAN"

Donghae menjambak rambut lebat Jaemin, membuat sang empu merasakan sakit dikepalanya

"melepaskanmu? Bahkan rasa sakitmu tak mengembalikan calon anakku. Shit!"

Jaemin pasrah. Ia melemparkan kunci motor milik Jeno disaat rambutnya ditarik Donghae

Jeno dan Taeyong hanya menatap kosong. Pikiran mereka hanya tertuju pada Tiffany yang terbaring lemah diranjang rumah sakit

"J-jeno-ya, ambil itu!"

Ucapan Jaemin terdengar miris, diselingi ringisan sakit yg ia lontarkan

"bahkan kau berani membawa putraku dengan motornya? Apa kau berencana membunuh Jeno juga? JAWAB AKU!"

Jaemin diam, yg ia rasakan hanya sakit disekujur tubuhnya karena terbentur dinding, kulit kepala yang seakan mengelupas, dan kaki yang tersandung di sepanjang lorong rumah sakit

"hyung, kau memikirkan hal sama?"





•••••

Nana, kasian sekali kau 😭

Voment yuks

NCT 고아원 *Panti asuhan NCT*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang