43. Jung Sungchan

347 46 0
                                    

Johnny sudah selesai dengan janji yang akan menceritakan perihal Donghae semalam. Banyak yang tak menyangka karena Lee tua itu berbuat nekad sampai seperti semalam

"hyung, jadi semalam yang aku dengar pintu terbuka itu bukan darimu?" tanya Jaemin

"bukan. Aku membuka pintu yang kedua. Dan entah kenapa, Donghae ahjussi diam saja mendengar pintu terbuka"-Johnny

"ada masalah pendengaran kurasa" acuh Ten. Namja mungil itu sedikit sinis dengan Donghae, namun takut untuk mengungkapkan perasaannya

"kurasa" lirih Doyoung

"Na, kau dengar pintu dibuka kenapa tidak bangun?!" sungut Renjun yang sedari tadi menahan kesal

"aku tidak tahu. Johnny hyung ke toilet, aku kira itu Johnny hyung"

"kau tidak tahu, tapi setelah kau tahu malah kembali tidur! Kau anggap itu mimpi, iya kan?!" sentak Johnny

"maksudnya?" beo Sungchan

"Jaemin sempat melihatnya. Tapi ia kira itu mimpi, sampai si Lee tua itu bicara, Jaemin baru bangun!"

Oke. Itu sukses mencairkan suasana, melihat betapa merahnya wajah Na Jaemin sekarang

"aku sudah hampir terlelap, hyung. Jadi kukira itu mimpi buruk, ternyata asli. Hehe" cicit Jaemin

Plak

"aku tahu kalau bodoh itu gratis tapi jangan kau pakai sendiri, Jaem" Haechan menoyor kening Jaemin gemas

"berikan pada Haechan, setidaknya bodohmu tersalurkan ke Haechan dan kau hanya punya pintarnya saja" Yangyang mengompori

"YA! Aku begini saja susah memahami pelajaran! Bagaimana kalau aku semakin bodoh?! Bisa jadi aku tersingkir" omel Haechan

"sepintar pintarnya kau, tak akan pernah bisa mengalahkan otak seorang Na Jaemin, dia peringkat 2 di hasil SNMPTN. Dan itu berbeda denganmu!"

"ohowww, ingat Haechan-ie. Tidak pernah. Kau dengar?"

Renjun dan Ten sukses menghentikan kejahilan Haechan. Lainnya tergelak. Kecuali dua namja, Jaemin dan Sungchan

"hyung" Jaemin angkat bicara

"wae?"

Ia meringis. Satu yang dipanggil, semua hyungnya menjawab

"hehe, ada yang mau jenguk eomma lagi? Aku ikut" tanyanya

"na. Kajja!" ajak Yuta

"ikut~" Sungchan dan Renjun merengek

"Renjun, pinjam ponsel"

"untuk apa?" tanya Renjun sembari memberikan ponselnya pada Jaemin

"ada sesuatu"

Jaemin menjauh. Mencari id line sahabat perempuan satu satunya, dan meneleponnya

"Jasmin-ah"

"..."

"sibuk?"

"..."

"bisa tolong kerumah sakit? Kau jenguk eomma nya Jeno. Nanti aku ke sana"

"..."

"ne. Sekarang"

"..."

"ahh, satu lagi"

"..."

"tolong... Tenangkan Jeno"

Sambungan diputus sepihak. Jaemin tahu kalau Jasmin sudah mendengar ucapannya, itu yang membuat ia memutuskan panggilan sepihak saja

NCT 고아원 *Panti asuhan NCT*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang