2. Start

1.1K 119 0
                                    

Disini. Diruang tengah, Johnny dan salah satu adinya, Doyoung , memikirkan nasib mereka ke depannya

Mereka memang masing memiliki uang pemberian semalam. Tapi setelah itu habis, entah apa yang harus mereka gunakan utk bertahan hidup

"hyung, aku... Memikirkan bagaimana ke depannya"-Doyoung

Johnny menghela nafas
"ya, aku juga memikirkannya. Tapi kita juga harus memikirkan bagaimana kita memenuhi keinginan Taeil hyung juga"

Doyoung mengangguk
"hyung, aku tidak meminta. Tapi, bagaimana kalau kita berhenti kuliah saja? Toh kita belum sampai pembuatan skripsi"

Sang kakak terdiam beberapa saat
"apa maksudmu, supaya kita lebih fokus ke depannya"

"ya, semacam itu. Aku dan adik hyung akan membantu"

Johnny sedikit ragu
"bagaimana pendidikan kalian nanti?"

"tak apa, hyung. Asalkan adik kita tidak sedih"

"hm. Baiklah, bicarakan itu besok lagi. Sekarang tidur"

"ne, hyung"

Tanpa disadari, seseorang mengintip dari salah satu bilik kamar. Dia Renjun

•••

Keesokan harinya...

"JENO-YA! Pindahkan ini kesana"

Mereka bertiga, Tiffany, Taeyong, dan Jeno membersihkan sebuah bangunan dibelakang rumah mereka. Tidak luas, hanya  berukuran 20x20 m saja

"eomma, bagian mana yang harus disapu?"-Taeyong

"ahh, bagian sana. Dekat sofa"

Satu jam kemudian, mereka sudah terduduk lemas karena kelelahan. Mereka sengaja tidak menggunakan asisten, mengingat rumah utama mereka juga butuh dibersihkan

"eomma, kenapa ini dibersihkan?"-Jeno

"entahlah, eomma hanya ingin"

Si sulung membulatkan mata
"hanya ingin?"

"kenapa tingkahmu seperti itu Yong-ie? Eomma hanya ingin saja. Oh iya, Jeno-ya menurutmu, tempat ini mampu menampung berapa orang?"

Yang ditanya sedikit berpikir. Kemudian berkata
"eomma, aku pikir ini cukup untuk 25 orang. Lebih juga bisa"

Tiffany mengangguk senang

"ah, kalian disini rupanya"

Si kepala keluarga yang baru datang duduk di dekat istrinya

"baru jam 3, kenapa sudah pulang?"-Tiffany

"ini jatah liburku, honey" Donghae menjawil hidung sang istri

"kita obat nyamuk, hyung" bisik Jeno pada sang kakak

"kalian merasa? Baguslah. Oh iya, kenapa kalian merapikan tempat ini?"-Donghae

"entahlah. Tadi aku hanya ingin saja. Tapi sekarang aku menginginkan sesuatu"-Tiffany

"apa itu?"

"aku ingin menampung anak yang kurang beruntung di luaran sana. Menyekolahkan mereka, dan melihat mereka sukses karena kita"

Ketiga lelaki yang disana terdiam

"mengapa begitu, eomma?"-Jeno

"entahlah. Eomma hanya ingin meramaikan keluarga kita. Sekalian, biar tempat ini bisa berguna. Boleh kan?" tanya Tiffany pada Donghae

Donghae diam
"t-tapi..."

"appa. Apa aku bisa menyebutkan keinginanku sekarang?"

Semua mengalihkan perhatian pada si sulung

NCT 고아원 *Panti asuhan NCT*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang