DREAM VERS. 1

313 24 0
                                    

Suara gaduh itu membangunkan namja berkulit tan dari salah satu bilik kamarnya

"YA! Masukkan itu setelah garam, hyung~"

"ani! Eomma bilang ini dulu, baru garam"

Setelah kakinya berjalan mendekati asal muasal suara itu, Haechan mendapati Kun tengah menguras emosi nya pada Jungwoo. Entah apa yang membuat mereka kembali menarik urat di pagi itu

"kenapa kalian bertengkar? Kalian membangunkanku!" sungut Haechan

"diam kau. Cuci mukamu, dan pel lantai di lantai 2. Winwin tidak bisa menyelesaikannya karena harus pemotretan"-Kun

Tak ada yang berubah semenjak mereka yang tidak memiliki keluarga memutuskan tetap tinggal di kediaman mendiang Lee Donghae. Meskipun Tiffany kini mengikuti Siwon untuk tinggal di rumahnya

Jangan khawatir. Mereka tetap bekerja. Hanya saja kebutuhannya juga terpenuhi oleh Na Goongmin yang mengirimkan beberapa juta won pada Johnny selaku yang tertua, untuk melengkapi kebutuhan hidup mereka disana

Tidur pun mereka sudah pindah ke rumah besar itu meski sebagian dan terkadang, ada yang ingin todur di panti. Terlebih saat mood jelek atau saat saat ingin sendiri

"hyung, itu kan bagiannya-"

"aishh, diam kau. Ten hyung dan Mark mendapat customer dadakan tadi. Lakukan saja apa susahnya, Lee?" sela Jungwoo

"ne!"

Dengan nyawa yang masih berceceran, Haechan membasuh mukanya. Dan mulai mengepel seluruh ruangan di lantai 2. Tercatat ada 5 ruangan di lantai itu. 3 kamar pribadi uang dulunya milik Lee Donghae, Tiffany, Jeno, dan Taeyong, 1 kamar tamu, dan 1 ruang kerja mendiang Lee Donghae

"ck. Kenapa harus aku?!" sungutnya tak terima

30 menit, dan Haechan sudah terkapar di anak tangga terbawah. Baju putih polosnya menyerap keringatnya yang terus bercucuran

"HAECHAN-IE~"

"NEE"

Suara Hendery menggelegar ke lantai dasar tempat dimana Haechan istirahat

"mwoya?"

"ini!"

"ini-"

"bersihkan kolam. Aku dan Sungchan harus ke kantor eomma. Ada beberapa pekerjaan dadakan disana"

"tapi, Jisung-"

"kau lupa? Bahkan Jisung sudah hilang sejak pagi tadi bersama Winwin. Entah kapan mereka pulang"

Hendery bangkit. Meninggalkan Haechan yang mulai mengomel tidak jelas

"CHENLE-YA!" teriak Haechan

"mwo?!" suara lumba lumba Chenle terdengar samar samar

"kau sibuk?"

"ne!"

"mwoya?"

"tugas kuliah, hyung!"

"heol, Sungchan tidak kuliah. Kenapa kau-"

"berbeda jam, hyung!"

Baiklah. Itu membungkam mulut ember Lee Haechan

"HAECHAN-IE~"

"JIGEUM MWO- AAAAAAA, TAEIL HYUNG~"

Amarah Haechan yang sempat memuncak hilang begitu saja karena kedatangan Taeil. Ditambah hyung tertuanya itu membawakan seporsi kimchi jiggae favoritnya akhir akhir ini

"hyungg"

"bau! Jauh jauh!"

Haechan memberengut kesal namun tak berlangsung lama karena ia kembali melihat seporsi kimchi jiggae ditangan Taeil

NCT 고아원 *Panti asuhan NCT*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang