Tepat pada pukul satu siang, Nisa kembali ke kantor dan menemui orang yang dimaksud oleh boss-nya di lantai empat.
"Permisi," ucap Nisa.
"Masuk," sahut seseorang dari dalam ruangan.
"Ini map-nya, Pak."
"Duduk," ucap seseorang itu sembari membalik badannya, membuat Nisa setengah terguncang. Seseorang yang boss-nya maksud adalah laki-laki yang ditemuinya di lorong bersama wanita paruh baya itu.
"Silakan duduk," tawar laki-laki itu saat Nisa tak kunjung duduk.
"Oh, iya Pak," pungkas Nisa.
"Bisa perkenalkan nama kamu terlebih dulu?" ujar seseorang itu.
"Saya Nisa, Pak. Karyawan manajemen pemasaran."
"Saya Dimas." Sembari menjulurkan tangannya. "Mulai sekarang kamu akan bekerja dengan saya dalam pembangunan bisnis ini," terangnya.
"Baik, Pak. Kami dengan senang hati menerima Bapak sebagai pemimpin perusahaan," sambut Nisa dengan sopan pada boss keduanya itu.
Dimas Argio Mahesa, anak sulung dari Pak Abram yang usianya kisaran 30 tahun. Kini ia menggantikan posisi ayahnya memimpin perusahaan.
"O ya, Pak Abram sudah mengarahkan beberapa staf untuk terjun ke lapangan. Untuk desainnya sendiri, sepertinya kita perlu membuatnya lebih menarik, saya yakin para konsumen pun akan menilai suatu produk dari sisi luar terlebih dulu."
"Iya Pak, tapi yang terpenting dari produk perusahaan ini adalah, bagaimana ia berfungsi dan menjadi layanan tetap dalam segi umum."
"Tapi saya tetap inginkan desain yang bagus, mungkin kita bisa merancangnya menggunakan prototype?"
"Bisa Pak."
"Jadi, seperti apa?"
"Dalam fase pengulangan desain, kita harus menuliskan bentuk, fungsionalitas, dan cara pembuatan produk. Kemudian kita akan membuat awal bentuk produk, bisa dengan sketching biasa sampai membuat bentuk 3D-nya di komputer. Setiap bertemu orang, kita akan tunjukkan desain tersebut dan menanyakan pendapat mereka mengenai produk kita, dan kita akan lakukan ini hingga berulang-ulang sampai dominan orang merasa puas dengan produk yang kita pasarkan, Pak."
"Jadi kita mulai dari mana?"
"Sebaiknya kita menunggu hasil report dari staf perencaan Pak, mereka masih melakukan pendataan terhadap konsumen."
"Baik, saya suka ide kamu. Jadi selebihnya kita akan lebih dalam membahas terkait desainnya."
"Iya Pak, dan ada baiknya jika kita memilih cover yang sesuai dengan minat langganan perusahaan ini, Pak." Dimas mengangguk setuju dengan usulan Nisa.
Tok tok.
Ruangan Dimas kembali diketuk, salah satu karyawan HRD datang menyampaikan laporan.
"Permisi Pak, ini hasil report yang sudah kami rangkum, Pak." Dimas meraih map berisi rekapan itu dan mengamatinya seteliti mungkin.