2. First meet♣

19.8K 1.8K 31
                                    

Happy Reading♥(✿ฺ´∀'✿ฺ)ノ

®≈»♣

Valva, Regi, dan Fani berjalan bersisian menelusuri lapangan untuk mencari gedung fakultas Hukum. Setelah kesana kemari membawa alamat jeng jeng. Akhirnya mereka menemukan fakultas yang sedari tadi mereka cari. Lalu mereka pun kembali bersama-sama menelusuri koridor untuk mencari kelas yang akan mereka pakai besok.

"Kelasnya dimana sih?!" sewot Fani yang mulai lelah.

"Iya! dari tadi keliling di koridor lantai satu gak ketemu-ketemu. Di lantai dua kali ya?" tanya Regi sambil mengusap dahinya yang berkeringat.

"Dah lah langsung ke lantai dua aja," ajak Valva.

"Gas."

Setelah lelah berkeliling di lantai dua, akhirnya mereka menemukan kelas yang dicari di lantai tiga. Kurang ajar sekali bukan? Ya jelas.

"Sialan memang. Disini ternyata dirimu wahai kelas," ucap Regi Dramatis.

"Capek gue cok!" keluh Fani terengah.

"Gada lift apa ya? Lantai 3 aja udah ngos ngosan apa lagi kalo lantai 5. Turun di jamin ngesot," sewot Valva sembari mengipasi wajahnya yang terasa panas.

"Besok kelas apa aja?"

Fani membuka handphonenya. "Kelas pengantar ilmu hukum masuk jam 07:15-08:10. Kelas Hukum pidana jam 09:05-10:00. Abis itu kelas hukum dagang jam 13:30-14:20."

"Udah itu aja?" tanya Regi yang dibalas anggukan oleh Fani.

"Teruss kelas lainnya masih di Koridor ini kan?" Fani lagi-lagi mengangguk.

"Kantin kuy. Curut yang lain udah pada di kantin," ajak Fani sembari mengantongi handphonenya disaku.

"Kantin mana?"

"Yang tadi. Fakultas kedokteran."

"Sabar elah. Capek gue," keluh Valva mengibaskan tangannya.

"Ya udah kalo gitu kita istirahat dulu. Duduk situ aja tuh." Regi menunjuk kursi yang ada di dalam kelas.

Mereka bertiga pun duduk sembari sibuk dengan handphonenya masing-masing.

"Ehh Maxime tuh Va," ucap Fani menggerakkan dagu, menunjuk Maxime yang berdiri di depan pintu.

Valva memutar bola matanya malas. Sungguh, saat ini ia sedang malas menemui Maxime. Apalagi mengingat pembicaraannga dengan Fani dan Regi tadi.

"Kalian berdua duluan aja ke kantin, nanti gue nyusul," titah Valva yang langsung diangguki oleh mereka berdua.

Setelah Fani dan Regi pergi. Maxime langsung saja menghampiri Valva dan duduk di bangku yang ada di depan Valva.

"Kenapa?"

"Kamu pas itu bilang mau masuk jurusan kedokteran, kenapa malah masuk hukum?" tanya Maxime sambil menatap Valva dalam.

"Suka-suka gue dong," ketus Valva lalu memainkan handphonenya.

Maxime menarik handphone Valva dengan kasar. "Kamu itu lagi ngomong sama aku Va, bukan sama hp!"

"Lo siapa hah?!" bentak Valva kesal.

"Aku pacar kamu!"

"Pacar apaan pacar! Urusin aja tuh sahabat kecil lo itu!" ketus Valva kesal sembari menarik handphonenya dari tangan Maxime dengan kasar lalu bergegas melangkah pergi.

"Kamu berubah Va," lirih Maxime yang membuat Valva menghentikan langkahnya.

Valva menghentikan langkahnya lalu berbalik dan menatap sinis Maxime yang juga menatapnya. "Bukan gue yang berubah. Tapi lo! Jadi gak usah drama!"

Between hate and love♣ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang