Part 34

8.7K 864 38
                                    

Happy Reading

Jangan lupa vote:)

______________

Valva terdiam sambil menonton tv yang ada di hadapannya. Dia kini sedang berada di apartemen Zean karena Zean akan pulang hari ini. Seharusnya Zean pulang senin kemarin namun karena ada pekerjaan tambahan, Zean jadi lebih lama 2 hari di Jakarta.

Ceklek

Suara pintu apartemen terbuka. Dengan cepat Valva menuju ke depan pintu dan benar ada Zean yang baru saja masuk. Dengan cepat Valva menghambur ke dalam pelukan Zean.

"Bapakkk saya kangen" teriak Valva sambil menubruk tubuh Zean dengan pelukan penuh cinta nya.

"Astaga kamu mengejutkan saya Revalva." ujar Zean terkejut namun tak urung tetap membalas pelukan kekasihnya itu.

"Bapak sama siapa ke sini nya?" tanya Valva sambil melongok kebelakang Zean.

Ternyata ada Erick yang berdiri di belakang Zean dengan koper Zean berada di tangannya.

"Eh ada Erick." ujar Valva sambil melangkah ke arah Erick.

Belum ada dua langkah Valva berjalan, kerah baju bagian belakanganya sudah di tarik oleh Zean.

"Iss apaan sih pak tarik tarik." kesal Valva sambil berusaha melepaskan tarikan Zean di kerah belakang bajunya.

"Saya haus. Bikin minum sana untuk saya." ujar Zean menyuruh Valva.

"Erick mau minum?" tanya Valva pada Erick.

"Ga usah. Dia udah mau pulang." ujar Zean memotong perkataan Erick yang akan menjawab.

"Oke deh." ujar Valva lalu berjalan ke arah dapur.

Setelah selesai membuat es teh Valva kembali ke ruang tamu. Di sana terlihat Zean sedang menyender di sofa dengan mata terpejam.

"Erick udah pulang pak?" tanya Valva sambil menaruh es teh yang ia buat ke atas meja di depan sofa.

"Udah." jawab Zean sambil menarik Valva untuk duduk di samping nya.

"Saya kangen." ujar Zean sambil memeluk tubuh Valva dari samping dan menyandarkan kepalanya di bahu Valva.

"Oh." jawab Valva acuh tapi tangannya terulur untuk mengelus rambut Zean.

"Aduhh." pekik Valva saat Zean menggigit bahunya.

"Sakit tau pak." ujar Valva sambil mengelus bahunya yang di gigit oleh Zean.

"Salah sendiri." ujar Zean acuh sambil meminum es teh yang di buat Valva tadi.

"Ck saya masih kesel loh sama bapak. Katanya mau pulang senin kemaren." ujar Valva cemberut.

"Ya kan saya tidak tau kalau ada pekerjaan tambahan." ujar Zean.

"Ck bapak nyebelin ih." ujar Valva sambil menubruk kan tubuhnya ke dada bidang Zean.

"Sudah jangan cemberut. Saya bawa hadiah untuk kamu." ujar Zean sambil mengecup puncak kepala Valva.

"Serius?" tanya Valva berbinar.

Between hate and love♣ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang