3. Terlambat♣

17.2K 1.6K 33
                                    

Happy Reading♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ

®≈»♣

Valva memasuki rumah dengan senyum lebar d wajahnya. "Assalamualaikum semua. Princess Revalva datang dan sampai di rumah dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia. MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!" teriak Valva penuh semangat yang menggelora sambil mengacungkan kepalan tangannya ke atas saat mengucapkan kata merdeka.

"Ehh Marimar! Lo ngapain baca undang-undang depan pintu? Pake teriak-teriak segala lagi. Lo pikir lagi upacara bendera anak esdeh apa?!" sewot Valga, Abang kedua Valva yang tiba-tiba datang.

"Astaghfirullah. Abang ini berdosa bangett. Ngagetin Valva ajaa," gumam Valva mengusap dadanya yang rata. Ehhhh gimana?

"Kamu jangan solimi ya," jawab Valga alay.

"Solehah bang solehah. Dah lah. Gak guna ngomong sama Abang. Valva mau ke kamar aja. Capek mau bobok," pamit Valva sambil melengos pergi dari hadapan Valga dengan langkah bak model profesional.

"Ehhh mau kemana lo?" Valga menarik kerah belakang baju Valva.

Valva yang kerah bajunya di tarik pun mundur alon-alon.

"Napa sih bang?" tanya Valva mendengus kesal.

"Oh ya. Mama mana? Katanya tadi minta Valva anterin ke bandara?" lanjut Valva bertanya.

"Nahh, maka dari itu. Abis ganti baju lo ke ruang keluarga ya. Ada yang mau Mama, Papa omongin. Udah ada Bang Vanza juga di situ," jawab Valga.

"Oh, oke deh."

®≈»♣

Selesai berganti baju Valva bergegas turun menuju ke ruang keluarga. Terlihat di sana sudah ada Mama, Papa, Bang Vanza, dan Bang Valga. Tak ketinggalan juga Baba, Cici, Malit dan Mapit yang merupakan Kucing kesayangan Valva.

"Annyeong haseyo yeorobun," sapa Valva sembari mendudukkan diri ke sofa di samping Vanza yang sedang mengelus bulu Baba.

"Nah karna semuanya udah kumpul jadi kita mulai aja," ujar Papa Daniel berwibawa.

"Keren dah bokap gue," gumam Valva sembari geleng-geleng kepala.

"Valva ngapain geleng-geleng? Mau dangdutan?" tanya Mama Yeri heran.

Valva menyengir sembari menggeleng. "Hehe enggak mah. Sok lanjut atuh."

"Ehmm, jadi Papa mau nyampein perintah tuan dan nyonya besar. Alias kakek dan nenek. Kakek dan nenek minta kita buat berkunjung ke Korea," ujar papa Daniel sambil menghela napas panjang.

Vanza, Valga, dan Valva hanya diam tak bersuara.

"Jadi Vanza dan Valga ikut mama dan papa ke korea besok. Kira-kira kita akan sebulan di korea," lanjut Mama Yeri yang berbicara.

"Lah terus Valva?" tanya ketiga adik kakak itu serempak.

"Ciee kompakk." Mama Yeri mengedipkan sebelah matanya.

"Maa," tegur Papa Daniel.

"Hehe lanjut pah lanjut," kekeh Mama Yeri.

"Emang Valva mau ikut kesana? Papa gak yakin dia mau walau dipaksa sekali pun," sindir Papa sambil melirik Valva yang menyengir.

"Uhh, Papanya Valva peka banget cihh," ucap Valva lebay sambil menghampiri papanya dan langsung memeluknya erat.

"Lebay," sorak Mama, Valga, Vanza, dan papa serempak.

Between hate and love♣ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang