Part 32

9.1K 855 26
                                    

Happy Reading

®≈»♣


Siang hari yang terik, terlihat Valva dan Fani sedang duduk anteng di kantin kampus setelah kelas pertama selesai. Sementara Regi si bucin kini sedang asik ngedate bersama Fadil sejak jam kelas usai tadi.

"Oii cok, abis kelas terakhir mau kemana?" tanya Fani pada Valva.

"Ga tau gue anjir. Pengen pulang tapi mager, pengen main ga ada tujuan. Kalo lo mau kemana abis selesai kelas?" tanya Valva balik.

"Pengen nemuin pacar gue lah. Gue udah janjian sama Vanza di kantornya," jelas Fani sambil menggigit bakwannya.

"Ck, enak bener lo pada bisa ngedate. Lah gue?" Valva menghela nafas kasar.

"Cari selingkuhan aja sono. Kalo gak lo balikan sama Maxime. Denger denger dia cuma di rehabilitasi 2 bulan," ujar Fani yang membuat Valva menatapnya penuh minat.

"Eh yang bener lo? Emang dia gak di penjara?" tanya Valva yang membuat Fani menggeleng.

"Siapa yang mau menjarain anak sultan?" tanya Fani sarkas yang membuat Valva mengangguk-ngangguk.

"Iya juga ya. Terus kalo Ayura? Dia masih jadi buronan?" tanya Valva lagi.

"Masih lah. Ga tau tu jablay ngumpet dimana."

"Gue jadi penasaran siapa yang nyembunyiin dia." Valva menaruh tangannya di dagu seolah berfikir keras.

"Emang dia disembunyiin?" tanya Fani balik.

"Maybe." Valva menjawab tak yakin. Ia memang tidak memberitahu pada teman temannya tentang dalang dari kecelakaan kemarin.

"Btw, Pak Zean baliknya kapan emang?" tanya Fani penasaran.

"Katanya senin depan."

"Lama amat. Yakin lo dia kagak selingkuh." Fani mencoba memanas-manasi.

"Astagfirullah sisterr. Lo ga boleh souzon anjir. Mana bisa ayang gue berpaling. Dia kan dah kena pesona pelet gue." Valva menepuk dadanya bangga.

"Keep halal dong bro. Kek gue," balas Fani yang hanya dijawab dengkusan kasar oleh Valva.

Ting!

Bima
Malem nanti mau jalan?

Revalva
Gas lah gue juga ga ada acara nih.

Bima
Oke gue jemput jam 7 ya.
(Read)

"Chatting sama siapa lo?" tanya Fani mengintip handphone Valva.

"Sama Bima. Dia ngajak gue jalan malem nanti."

"Lahh si anjir. Udah tau Bima suka sama lo. Malah lo kasih harapan pula," ujar Fani yang membuat Valva terdiam sebentar.

"Lagian kan dia udah tau kalo gue pacar kakaknya." Valva menjawab acuh.

"Kakaknya?" tanya Fani melongo.

"Lah kan pak Zean kakak sepupunya Bima."

"Serius lo?!" Fani melotot terkejut.

"Gak usah melotot gitu juga dong su. Lebay banget dah," cibir Valva yang membuat Fani mendengkus kasar.

"Ck, kan gue kaget bodoh!" Fani berdecak kesal.

Between hate and love♣ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang