20. Terungkap♣

12K 1.2K 95
                                    

Happy Reading cintahh ♥(✿ฺ´∀'✿ฺ)ノ

®≈»♣

Sedikit cuplikan dari part sebelumnya

Valva keluar dari persembunyiannya, menghampiri kedua insan yang terlihat kaget akan kemunculan Valva. "Kalian ...."

®≈»♣

"Sayang ...." Maxime melotot kaget saat melihat Valva yang keluar dari balik tembok.

"Jadi kalian ...." Valva menunjuk kedua insan dihadapannya dengan raut wajah tak percaya.

"Sayang, ini gak kaya yang kamu pikirin," ujar Maxime meraih tangan Valva lalu memegangnya erat.

"Emang lo tau apa yang gue pikirin?" Valva menghempaskan kuat tangan Maxime.

"Itu ... Kamu salah paham, Va." Maxime kembali mencoba meraih tangan Valva.

"Max, udahlah biarin dia tau!"

"Diam Ayura!" bentak Maxime pada wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Ayura.

"Lo yang diem Max!" Valva berteriak marah pada Maxime.

"Sayang," lirih Maxime pelan.

"Sayang! Sayang! Sayang! Pala bapak lo sayang! Sayang!" Valva berteriak sembari menendang tulang kering Maxime.

Maxime mengaduh sembari memegang kakinya. "Kamu salah paham, Yang." Maxime kembali mencoba menjelaskan.

"Salah paham! Jangan ngedrama deh brengsek! Jadi selama ini anak yang di kandung si gatel ini anak lo hah!" teriak Valva mendorong kesal tubuh Maxime hingga terpundur beberapa langkah.

"Iya. Ini anak gue sama Maxime!" sahut Ayura tegas yang langsung mendapat tatapan tak suka dari Maxime.

"Gak usah ikut campur Ayura!" Maxime kembali membentak Ayura. Setelah itu ia kembali mencoba meraih tangan Valva. "Sayang, aku bisa jelasin." Maxime menatap Valva penuh permohonan.

"Bacot lo! Gue gak butuh penjelasan lo sialan! Mata gue udah ngeliat kebenarannya. Gue gak nyangka lo sebrengsek ini Max," ujar Valva menatap nyalang pada Maxime yang terlihat kehilangan kata-kata.

"Dan buat lo cewe gatel. Lo bukan cuma ngerusak hubungan gue sama Max. Tapi lo juga ngerusak hubungan sahabat gue anjing! Dasar kuaci! Udj murah nyampah anjing!" Valva menunjuk-nunjuk wajah Ayura dengan penuh amarah.

"Enak aja lo bilang gue jalang sialan!" bentak Ayura balik sambil mendorong bahu Valva kuat.

Valva menatap nyalang Ayura yang mendorongnya, dengan penuh kekuatan Valva menampar Ayura hingga cetak merah lima jari langsung terlihat jelas di wajah Ayura.

"Jangan sentuh gue dengan tangan murahan lo itu sialan!" bentak Valva lalu mendorong Ayura. Dengan sigap Maxime menangkap Ayura yang akan tersungkur di tanah.

"Kamu apa-apaan sih Valva! Ayura lagi hamil!" Maxime menatap tajam Valva.

"Gak usah lo melotot-melotot! Gue colok juga mata lo! Lo berdua memang bener-bener cocok. Cowoknya brengsek ceweknya murahan." Valva menatap jijik ke arah kedua manusia yang katanya sahabat itu.

Maxime mengacak rambutnya kasar. "Va, dengerin aku dulu ya," mohon Maxime masih berusaha ingin menjelaskan kepada Valva.

"Cih! Gak perlu! Mulai sekarang kita putus!" Valva berdecih sinis lalu berbalik pergi.

"Valva!" teriak Maxime ingin mengejar Valva namun tangannya tertahan oleh Ayura yang mengenggam kuat.

"Aduh, Max! Perut aku kram," ujar Ayura memegang perutnya.

Between hate and love♣ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang