17. ♣

11.1K 1.1K 50
                                    

Happy Reading cintahh ♥(✿ฺ´∀'✿ฺ)ノ

®≈»♣

Sore harinya Valva terbangun saat mendengar ketukan keras yang terus-menerus dari balik pintu kamarnya.

"Ck, siapa sih yang ngetok-ngetok," gerutu Valva sembari beranjak membukakan pintu.

Saat pintu terbuka tiba-tiba ....

"SURPRISE!" teriak Valga, Vanza, Mama dan Papa serempak.

Valva menatap datar keluarganya yang memakai topi kerucut bergambar beruang dengan terompet yang tak henti ditiup oleh kedua Abangnya.

Valga berdecak saat tak melihat respon dari adiknya. "Kok lo gak kaget sih dek?!"

"Woahhhhhh, aku sangat kagettt sekali," teriak Valva seakan-akan kaget sembari meliuk-liukkan badannya.

"Tolol," umpat Vanza pelan.

"Anak siapa sih lu," Papa Daniel menatap Valva horor.

"Anak Bang Sinhyuk dong," sahut Valva bangga.

"Hehh, sejak kapan si Sinhyuk itu yang jadi bapak lo!" Papa Daniel menoyor jidat Valva kesal.

"Ye suka-suka Valva dong!" nyolot Valva dengan wajah songongnya.

"Ini nih akibat pas bikinnya salah gaya. Jadi gini kan bentukannya," cibir Papa Daniel yang dihadiahi cubitan kecil di lengannya oleh Mama Yeri

"Hilih bicit," cibir Valva pelan

"Btw, kok kalian bisa di sini?" tanya Valva heran.

"Ye suka suka kita dong!" jawab mereka serempak mengikuti kata-kata Valva lalu berlalu pergi meninggalkan Valva yang terbengong.

"Fiks, cuma gue yang waras," gumam Valva lalu kembali masuk ke kamarnya untuk bersiap mandi.

®≈»♣

"Dek, makan malem!" teriak Valga saat melewati kamar Valva yang tertutup.

"Iya," jawab Valva berteriak lalu segera keluar dari kamarnya.

Valga dan Valva pun beriringan turun menuju ruang makan.

"Widih, ada semur jengkol nih." raut wajah Valva seketika semangat saat melihat salah satu menu favoritnya ada di atas meja.

"Bang Vanza mana?" tanya Valga saat tak melihat Vanza di meja makan.

(Rev ingat kan lagi ya guys. Vanza kakak pertama Valva dan Valga kakak kedua Valva. Awas ye lo pada kalo lupa lagi.)

"Napa lo cari-cari gue?" tanya Vanza nyolot sembari menduduki bangku di sebelah Valva.

"Cuma mastiin lo masih idup apa kagak," jawab Valga asal.

"Sialan!" umpat Vanza pada adiknya itu.

"Woi, sisain napa tu semur jengkol. Udah masuk piring lo semua!" Valga melotot kesal saat melihat semur jengkol yang sudah memenuhi piring Valva.

"Tau lo Va. Masa udah tinggal dikit gini semur jengkol nya" ujar Vanza yang ikut kesal karena semur jengkol kesukaannya sudah hampir di kuasai semua oleh Valva.

"Siapa cepat dia dapat, wlek!" ledek Valva menjulurkan lidahnya.

"Udah-udah jangan ribut. Ambil di belakang sana," ujar Mama Yeri melerai ketiga anaknya.

"Masih ada semur jengkolnya di belakang?" tanya Valga dan Vanza serempak.

"Kulitnya doang," jawab Mama Yeri dengan watados.

Between hate and love♣ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang