Part 48

8.1K 721 9
                                    

Happy Reading♥(✿ฺ´∀'✿ฺ)

®≈»♣

H-9 sebelum pernikahan...

"Bagus gak pak?" tanya Valva sambil menunjukkan baju pengantin berwarna putih dengan rok yang mengembang yang sedang ia pakai.

Memang saat ini Zean dan Valva sedang berada di sebuah butik untuk mencoba baju pengantin mereka.

"Kenapa di punggung nya nya bolong?" tanya Zean kesal saat melihat di kedua sisi pinggang Valva yang bolong.

"Bolong dari mana nya coba. Ini ni namanya style tau pak style!" ujar Valva tegas.

"Style apa yang kaya gitu. Kamu malah terlihat seperti sunder bolong." cibir Zean menghela nafas jengah.

"Mbak itu gak bisa di tambal bagian bolongnya?" tanya Zean pada si mbak yang sedari tadi menemani mereka.

"Bisa kok mas. Mungkin butuh waktu 2 hari." jawab si mbak kikuk.

"Oh ya udah nanti 2 hari lagi kita balik ke sini lagi." dan si mbak hanya mengangguk patuh.

"Ck ini ni udah bagus lo pak. Ngapain di jait ulang sih." protes Valva kesal.

"Bagus dari mana nya. Pokoknya saya tidak mau tau. Baju itu harus di tambal atau kita percepat pernikahan nya jadi besok." ancam Zean.

Valva memutar bola matanya jengah. "itu mah enak di bapak gak enak di saya." cibir Valva sinis.

Zean menaik kan dagu nya angkuh. "oh ya jelas"

"Ck terserah bapak lah." Valva lalu menghentakkan kaki nya kesal menuju kembali ke ruang ganti.

Zean hanya tersenyum penuh kemenangan menatap Valva yang berjalan masuk kembali ke ruang ganti.

Tak lama kemudian Valva pun telah mengganti baju pengantin yang ia pakai tadi.

"Sudah?" tanya Zean menatap Valva yang menatap cemberut ke arah nya.

Valva hanya menatap Zean sinis lalu memutar bola matanya malas.

"Jangan marah. kita masih harus mencari cincin. Ayo, Keburu sore nanti." ajak Zean yang di ikuti oleh Valva.

Mereka pun menaiki mobil lalu bergegas pergi ke sebuah toko perhiasan yang cukup terkenal.

"Kamu mau yang mana?" tanya Zean saat mereka sedang melihat lihat cincin kawin yang ada di etalase.

"Saya mau yang paling mahal. Pokoknya harus lebih dari 1 M!." ketus Valva yang sebenarnya hanya ungkapan kekesalan nya saja.

"Mbak denger kan calon istri saya bilang apa." si mbak pun hanya mengangguk lalu pergi dan kembali lagi sambil Membawa sebuah i pad.

"Kami ada beberapa pilihan ini mbak, mas." kata si mbak sambil menunjuk kan gambar gambar cincin yang ada di layar.

"Kalo yang ini harganya sekitar 1,2 M." sambil menunujuk sepasang cincin kawin berwarna silver dengan hiasan hiasan abstrak tapi cukup menarik.

Valva Tercengang mendengar harga yang di sebutkan oleh si mbak. Uang segitu pasti bisa jadi modal untuk nya menjadi juragan martabak telor.

"Kalo yang ini mbak?" tanya Valva menunjuk sepasang cincin yang berbeda dari yang tadi. Dimana cincin ini terlihat sederhana tapi elegan dengan berlian berlian kecil berbentuk bintang dan berwarna biru yang menghiasi nya.

(Bayangin sendiri ya bentuk cincin nya. MANDIRI)

"Oh kalo itu 1,5 M mbak." jawab si mbak tersenyum kecil sementara jiwa miskin Valva sudah mulai meronta ronta.

Between hate and love♣ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang