24. Tak kunjung peka♣

11.2K 1.1K 32
                                    

Happy Reading ♥(✿ฺ´∀'✿ฺ)ノ

®≈»♣

Keesokan hari Valva terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia mengucek mata sebentar lalu merenggangkan tubuhnya. Ia masih ingat kalau semalam menginap di apartemen dosennya itu.

Valva menguap sebentar kemudian menggaruk jidatnya pelan. Valva menoleh saat mendengar pintu kamar mandi yang ada di kamar Zean terbuka.

Valva seketika melotot dan tercekat saat melihat Zean yang keluar dari kamar mandi dengan gerakan sensual dan dalam keadaan bugil! Mata Valva semakin melebar saat melihat bagian bawah Zean mengacung tegak seperti monas!

"AGH!" Valva berteriak kencang lalu terbangun dari tidurnya. Sial! apa-apaan ini?! Dia bermimpi apa tadi?!

"Revalva, kamu kenapa?" tanya Zean muncul dari balik pintu kamar.

Valva yang melihat Zean muncul langsung teringat mimpi buruk tapi ehm tadi. Seketika wajahnya memerah saat sesuatu yang mengacung tegak tapi bukan keadilan kembali melintasi pikirannya.

"Astagfirullahalazim." Valva seketika beristigfar, apa-apaan otaknya ini?!

"Valva, kamu tidak kenapa-napa kan? Saya mendengar suara kamu berteriak dari luar kamar." Zean menatap Valva khawatir.

"Ehh, anu Pak. Saya gak kenapa-kenapa kok. Cuma tadi ada ... Ada ... Ada kecoak! Iya kecoakk!" alibi Valva.

"Oh, saya kira kamu  terluka tadi, ternyata hanya kecoak toh" gumam Zean lega namun berikutnya ia melotot kaget.

"APA KECOAK?!" teriak Zean histeris sambil meloncat keatas ranjang yang sontak membuat Valva kaget.

"Mana kecoaknya mana?!" pekik Zean histeris bersembunyi dibalik tubuh Valva.

Valva seketika menganga melihat kelakuan Zean yang sangat freak itu. Dosen satu ini kenapa?

"Bapak kenapa pak?" tanya Valva heran pada Zean yang masih bersembunyi dibalik punggungnya.

"Kecoak Valva kecoak!!" pekik Zean histeris.

Valva terdiam sejenak lalu kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Bapak takut kecoak? Oanjirrr takutt kecoak!" Suara tawa Valva terdengar nyaring di ruangan itu.

Zean yang mendengar tawa Valva pun seketika langsung sadar dan bergegas turun dari ranjangnya.

"Ehem, anu ... saya mau menyiapkan sarapan dulu," alibi Zean lalu bergegas keluar dari kamar, meninggalkan Valva yang masih tertawa terpingkal-pingkal.

®≈»♣

Valva keluar mencari Zean saat sudah lelah tertawa. Ia mengelus perutnya yang keroncongan.

Saat Valva memasuki dapur ia melihat Zean yang sedang meneguk air dibotol. Entah mengapa di mata Valva, Zean terlihat sangat hot. Dengan kaus putih polos yang cukup tipis dan boxer hitam selutut dan jangan lupakan jakunnya yang naik turun saat ia meneguk air.

Seketika tenggorokan Valva seret melihat Zean yang sangat sexy itu. Ia meneguk Salivanya susah payah. Namun seketika Valva langsung tersadar saat tak sengaja bayangan yang mengacung tegak lewat sekilas dipikirannya.

"Astagfirullahalazim."

"Kamu sudah selesai tertawa?" tanya Zean yang tiba-tiba sudah ada di hadapan Valva.

"Ehh, Bapak. Udah kok pak, hehe." Valva menggaruk keningnya kikuk.

"Ck, ya sudah sana makan, saya mau mandi dulu," titah Zean berlalu pergi.

Between hate and love♣ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang