5. Perlu di displinkan!

15.9K 1.6K 64
                                    

Happy Reading♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ

®≈»♣

Saat ini Valva, Regi, dan Fani sedang berjalan santai di koridor lantai satu fakultas kedokteran.

"Ehh cok, kelas Kenzo sama Rafa dimana?" tanya Valva pada kedua temannya.

"Lah kagak tau gue. Lo tau ga Fan?" Regi bertanya balik ke Fani yang fokus pada handphone apel gigitnya.

"Kita ke kantinnya aja lah. Ntar chat aja suruh susul ke kantin," saran Fani yang di angguki oleh Regi dan Valva.

Mereka bertigapun segera melangkah menuju kantin yang ada di fakultas itu.

"Ehh pesen makan yok. Gue laper lo pada laper gak?" tanya Fani sambil mendudukkan bokongnya ke salah satu meja kantin yang kosong.

"Gue pengen batagor aja deh lima belas rebu sama es teh," Ucap Valva sambil ikut mendudukkan bokongnya di samping Fani.

"Gue samain Valva aja dah."

"Oh oke. Tunggu kalo gitu." Fani lalu beranjak memesankan makanan untuk mereka.

"Ehh Va, itu bukannya cowo lo ya," ujar Regi heboh sambil menepuk bahu Valva.

"Mana mana?" Tanya Valva sambil menengok kesana kemari.

"Itu yang di meja ujung sebelah kanan," jawab Regi sambil menolehkan kepala Valva ke arah meja yang di maksud.

Dan ya di situ terlihat Maxime dan Ayura yang sedang makan berdua, sesekali Maxime mengusap puncak kepala Ayura sembari tersenyum senang.

"Yangg sabarr Va." Regi menenangkan Valva saat melihat mata Valva yang menatap sendu ke arah dua sejoli kampret itu.

"Lama lama gue ngerasa gak di anggap tau ga," lirih Valva lesu sambil menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan di atas meja.

"Heh! Lo gak boleh lemah gini Va lo haruss strong. Kalo dia aja bisaa deket deket sama cewe lain lo juga harus deket sama cowo lain dong! Kalo dia mau marah ya marahin balik! Dia aja bisa deket deket sama yang katanya sahabat itu kenapa lo engga! Mana Revalva yang gue kenal! Ayo bangkitkan semangatmu dan kalahkan pelakor centil itu!" ujar Regi dengan semangat yang bergelora.

Valva mengangkat kepalanya lalu menoleh sambil menatap tajam dua sejoli yang masih asik bercengkrama itu. "Lo bener! Gue gak boleh jadi sad girl cuma gara gara tu cowo doang! Gue harus semangat! Gue harus tunjukin kalo gue lebih baik dari si pelakor itu!" ucap Valva penuh tekad yang berkobar.

"Ehh ade ape nihh?" tanya Fani yang baru sampai sambil membawa 3 mangkuk somay dan 3 gelas es jeruk.

"Ya lo liat aja sendiri noh," ujar Regi sambil menunjuk meja tempat Maxime dan Ayura sedang makan tadi.

"Dihh apaan sihh cowo kek gitu. Ngapa gak lo putusin aja sih Va cowo kek gitu." Fani menatap sinis dua orang yang sedang mereka gibahkan.

"Matamu putusin. Sayang banget gue udah pacaran jalan empat tahun masa putus gitu aja. Paling kalo mau putus gue cari cowo lain yang lebih tajir dulu dari dia," omel Valva sambil meminum es jeruknya.

"Ya iya juga sih," kata Fani meringiss.

"Ehh udah ngechat Kenzo sama Rafa belum?" tanya Fani mengalihkan pembicaraan.

"Udah nihh. Katanya 15 menit lagi kelasnya selesai mereka langsung nyusul," jawab Regi yang di angguki oleh Valva dan Fani.

"Ehh btw gimana lo sama Fadil Gi?" tanya Fani pada Regi.

Between hate and love♣ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang