50; We Meet Again [END]

3.3K 507 164
                                    

Ini panjang banget lohh sampe 3000+ kata, kuat gak? xoxoxo







MALAM ini Junkyu tengah sibuk berkemas dengan semua pakaiannya yang ia masukkan ke dalam koper besar berwarna hitam miliknya. Dirinya sudah membulatkan tekad untuk pergi ke Amerika dan membawa Mashiho kembali ke Korea.

Namun, hingga saat ini Doyoung dan Haruto belum menghubunginya juga. Padahal sudah sejak siang Junkyu meminta Doyoung memesankan tiket untuknya.

"Doyoung kemana sih?" gumam Junkyu dan menutup resleting kopernya.

Junkyu berusaha menelfon Doyoung namun panggilannya di tolak lagi dan lagi.

Tak lama, ia mendengar suara motor yang masuk ke halaman rumahnya. Junkyu pun berlari ke balkon untuk melihat siapa yang datang, dan ternyata itu adalah Doyoung.

Dibawah, Doyoung melepas helmnya dan mendongah ke atas karena ia merasa ada yang sedang memperhatikan. Dan memang benar, itu adalah Junkyu yang berdiri di balkon kamarnya.

Doyoung pun bergegas masuk ke dalam untuk menghampiri Junkyu.

Ceklek

"Lo dari mana aja? Udah jam berapa nih?!" omel Junkyu begitu Doyoung sudah berdiri di hadapannya.

"Sori, gue udah cari tiket buat lo tapi.."

"Tapi apa?" tanya Junkyu.

"Gue gak dapet"

Junkyu berdecak kesal dan mengacak rambutnya frustasi.

"Lo gimana sih?! Kenapa gak booking online aja?" tanya Junkyu.

Doyoung menghela nafas pelan kemudian menggeleng. "Udah Jun, tapi bookingan gue ditolak terus, susah dapet tiket dalam waktu singkat"

"Terus lo dari mana aja jam segini baru nongol? Gue telfon malah di riject, si Haruto juga kemana coba?" tanya Junkyu.

"Gue sama Haruto muter-muter ke agen travel cari tiket buat lo, tapi tetep gak dapet" ucap Doyoung.

"Tadi motor si Haruto mogok gara-gara ada bocil iseng masukin air comberan ke knalpotnya, sekarang orangnya lagi di bengkel" lanjutnya.

Junkyu membanting tubuhnya ke sofa dan menghembuskan nafas beratnya berkali-kali. Ada aja cobaannya.

"Lo udah coba langsung ke Bandara?" tanya Junkyu kemudian.

"Udah, penerbangan ke San Francisco paling cepet itu lusa dini hari" ucap Doyoung kemudian.

Junkyu menggeleng dengan cepat. "Tapi gue butuh sekarang juga"

"Gak bisa, kecuali lo punya pesawat pribadi"

Junkyu terdiam sembari terus menatap ke layar ponselnya yang dalam keadaan mati. Sekarang ia harus apa? Junkyu tidak bisa mengulur waktu lagi, ia harus secepatnya menemui Mashiho.

"Jun, lo tunggu 2 hari lagi ya" ucap Doyoung menepuk bahu temannya itu.

Karena tidak ada pilihan lain, mau tidak mau Junkyu harus menunggu 2 hari lagi untuk menemui Mashiho.

Junkyu pun mengangguk. "Yaudah, lo pesenin aja tiketnya, dan gue gak nerima uluran waktu lagi, pokoknya lusa gue harus berangkat"

"Iya sans"

"Oh iya, lo udah denger kabar Jihoon?" tanya Doyoung tiba-tiba.

Junkyu menautkan kedua alisnya dan menatap Doyoung dengan ekspresi bingung.

"Jihoon? Dia kenapa?"

Doyoung diam untuk beberapa saat, ia mencoba untuk mengatur deru nafasnya yang kini tak beraturan.

That's LOVE [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang