42; See You (2)

2.2K 552 160
                                    

[Diharapkan untuk memfollow akun penulis terlebih dahulu]
   


   
"Ayo Junkyu kamu harus makan yang banyak"

Wanita paruh baya itu terus saja memaksa Junkyu untuk menghabiskan bubur ayamnya. Sementara Junkyu sendiri sudah merasakan mual sejak bubur suapan pertama masuk ke dalam perutnya. Karna satu hal yang harus kalian ketahui, bahwa Junkyu tidak terlalu suka dengan bubur. Bukan ingin menghina, tapi Junkyu selalu teringat akan muntahan bayi setiap kali melihat bubur.

"Ma, kan Mama tau kalo Junkyu gak suka bubur" ucapnya.

Sang Mama menghela nafas pelan dan meletakan bubur itu diatas meja nakas samping tempat tidur.

"Pah, anak kamu ini susah banget di suruh makannya" ucapnya sembari melirik sang suami yang sedang duduk di sofa sembari membaca majalah.

"Sudah, biarin aja, toh nanti dia juga yang kelaparan" jawabnya dan melempar majalah itu ke meja.

Papah Junkyu melirik arlojinya dan berjalan mendekati Junkyu yang sedang terbaring dikasurnya.

"Papah ada meeting penting, kamu ditemenin sama Mama dulu, oke jagoan Papah?"

Junkyu mengangguk pelan. "Iya, Pah"

"Hati-hati ya, Pah" ucap Mama Junkyu.
   

   
Kini tinggal tersisa Junkyu dan juga Mamanya. Jam dinding terus berdetak dan waktu berjalan sangat lambat. Junkyu melihat ke sisi kanan dan kirinya seperti sedang mencari sesuatu.

"Kamu cari sesuatu, hm?"

Junkyu mengangguk. "Mama liat hp Junkyu gak?"

"Hp kamu Mama yang simpan. Kamu baru siuman, jangan dulu main hp" ucap Mama.

"Junkyu cuma mau telfon Mashiho sebentar aja kok, Ma"

Mendengar nama itu keluar dari mulut Junkyu, membuat raut wajah Mamanya berubah seketika. Entah mengapa nama itu membuat emosinya jadi tidak karuan. Jika bukan karna menyelamatkan anak itu, Junkyu pasti tidak akan terluka dan berada di rumah sakit seperti ini.

"Junkyu, Mama minta kamu jangan bergaul sama dia lagi"

Kedua mata Junkyu melebar, ia sama sekali tidak mengerti mengapa Mamanya tiba-tiba berbicara seperti itu.

"Mama kok ngomongnya gitu?" tanya Junkyu.

"Kim Junkyu, gara-gara dia kamu jadi begini!" ucap Mamanya dengan nada bicara yang kian meninggi.

"Ma, ini semua bukan salah Mashi! Mama gak bisa salahin Mashi kayak gini" Junkyu tidak habis pikir dengan semua ucapan Mamanya itu, ia menatap Mamanya dengan emosi yang berusaha ia tahan.

Mama Junkyu berdiri dan menatap tajam pada putra semata wayangnya itu. Sampai kapanpun, ia tidak akan rela jika Junkyu terus menerus bergaul dengan Mashiho.

"Mashiho itu cuma korban, dia cuma alat pancing dan Seunghun itu-"

"Cukup! Mama gak mau denger apapun yang berhubungan dengan dia. Dan Mama minta, kamu turutin semua ucapan Mama!"

Junkyu berusaha bangkit dengan sekuat tenaga. Nafasnya terengah-engah tatkala ia sedang berusaha untuk merubah posisi tidurnya. Kini ia sudah terduduk di atas kasur sembari menatap Mamanya yang sedang menatap keluar jendela.

"Junkyu gak bisa jauhin Mashi, sampai kapanpun Junkyu gak akan bisa, Ma" ucapnya.

Sang Mama berbalik dan menatap Junkyu dengan tajam. Amarah sangat jelas terlihat dari kedua bola matanya.

That's LOVE [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang