4; Takata Mashiho

7.6K 1.1K 204
                                    


JUNKYU memarkirkan motor sportnya diparkiran, helm fullface terbuka dan memperlihatkan wajah tampan penuh karisma miliknya. Kaki Junkyu berjalan menyusuri koridor kelas yang ramai, kancing bajunya dibiarkan terbuka hingga memperlihatkan kaos putih yang melekat ditubuhnya.

Teriakan para siswi jelas terdengar disepanjang koridor, jeritan itu membuat telinga Junkyu terasa sakit dan berdengung, jika dibiarkan teralu lama, pasti gendang telinganya akan pecah. Junkyu mengambil earphone dari saku celananya dan menyumpal kedua telinganya dengan benda itu.

Tepat didepan ruang guru, seorang bertubuh mungil menabraknya. Junkyu memejamkan matanya kemudian menatap orang itu tajam. "Lo punya mata gak?!" ucapnya dengan nada tinggi.

Orang itu menunduk, ia tidak berani menatap wajah Junkyu yang sedang marah. "Liat gue!"

Orang itu mendongah, ditatapnya wajah Junkyu yang memerah menahan amarah. "Udah"

"Hah?"

"Aku udah liat kamu, terus mau kamu apa?"

Junkyu melepas earphone nya kasar. "Minta maaf!"

"Maaf"

"Kurang keras"

"Maaf!"

"Lebih keras"

"MAAF!! BUDEG!"

Junkyu melebarkan matanya, baru kali ini ada orang yang berani mengatainya. Pertama, orang ini menabraknya, dan sekarang dengan beraninya ia mengatai Junkyu budeg?! Di sekolah ini, bahkan dikota ini tidak ada satu orang pun yang berani mengumpat pada Junkyu. Dan orang bertubuh pendek ini lancang mengatainya budeg? Budeg?

"Lo bilang apa barusan?" tanya Junkyu. Orang itu menggeleng. "G-gak! Gak bilang apa-apa"

"Bilang apa?!" tanya Junkyu.

"Kayaknya kamu emang beneran budeg deh!" orang itu menyenggol bahu Junkyu dan pergi begitu saja. Junkyu menatapnya nanar, orang itu telah berurusan dengan orang yang salah. Junkyu tidak akan melepasnya.

"Lo udah masuk ke kandang singa" ucap Junkyu dengan seringainya. "Tunggu pembalasan dari gue!"

🍂🍂🍂

"Jaehyuk!! Balikin buku gue!" kelas 11 Ipa 2 sangat ramai dengan teriakan para siswa. Kelas Ipa 2 memang terkenal dengan penghuninya yang nakal dan sulit diatur. Seperti saat ini, Jihoon dan Jaehyuk tengah kejar-kejaran hingga membuat posisi meja dan kursi berantakan.

"Jaehyuk! Balikin!!" teriak Jihoon.

"Gak mau, wlee"

Jihoon berhenti berlari dan mengatur deru nafasnya, Jehyuk memang musuh bebuyutannya sejak kelas sepuluh. Dan sialnya lagi, mengapa sekarang Jihoon harus sekelas lagi dengan orang itu?

Jihoon mengambil sapu dipojokan kelas dan melemparnya ke arah Jaehyuk. Namun sial beribu sial, sapu itu justru mengenai kepala manusia kutub dikelas ini.

"Siapa yg lempar gue pake sapu?" tanya Asahi dingin.

"Noh noh, si toa masjid yang lempar!" Jaehyuk menunjuk Jihoon yang diam mematung dekat papan tulis.

"Asahi, asli gue gak sengaja, ini semua gara-gara si Jaehyuk sialan itu! Dia ngambil buku PR gue!" Asahi menatap Jaehyuk dengan tatapan yang sulit diartikan. Jaehyuk sampai mengedipkan matanya berkali-kali.

"Balikin bukunya" ucap Asahi datar.

"Kok lo bel--"

"Balikin" potong Asahi. Jaehyuk mendengus sebal, harusnya Asahi membelanya dan memarahi Jihoon, mengapa jadi dirinya yang terintimidasi seperti sekarang. "Dia gak mau kasih gue contekan, parah banget kan, Hi?"

That's LOVE [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang