3; Junkyu's House

7.5K 1.1K 156
                                    

Ff ini sesuai imajinasi kalian masing-masing aja ya, aku gabisa paksa^^


Buat yg udah vote, love you <3

🍂🍂🍂

SETELAH memasukkan motornya kedalam garasi, kaki Junkyu melangkah menuju pintu utama rumah besarnya. Pintu kokoh berwarna putih itu terbuka dan memperlihatkan betapa sepinya keadaan rumah besar ini. Dulu, setiap pulang sekolah, pasti Junkyu selalu disambut oleh pelukan hangat sang Ibu, dan malam harinya Junkyu akan pergi keruang kerja sang Ayah untuk bercerita mengenai seluruh kegiatan disekolah hari itu. Dulu, Junkyu selalu semangat bila saatnya pulang kerumah, tapi tidak dengan sekarang. Sekarang, setiap Junkyu pulang dan membuka pintu, pasti selalu disambut dengan kesunyian, tidak ada lagi senyuman yang menyambut kepulangannya ketika Junkyu menginjakkan kakinya dipelataran rumah.

Junkyu melempar tasnya ke sofa dan merebahkan tubuhnya disana.

Tak lama, suara wanita tua mengintrupsinya. "Junkyu.. ganti baju dulu sana, Bibi udah siapin makan siang buat kamu" Junkyu menoleh, dilihatnya Bibi Eun yang sedang memegang sebilah sapu. "Junkyu gak laper, Bi"

Bibi Eun adalah asisten rumah tangga keluarganya sejak Junkyu masih kecil. Bibi Eun sangat menyayangi Junkyu seperti putranya sendiri, begitu pun dengan Junkyu. Semenjak kepindahan kedua orang tuanya, Bibi Eun lah yang selalu mengurus, menemani dan menyiapkan semua kebutuhan Junkyu dirumah.

"Yasudah, kalau gitu Bibi balik ke dapur lagi" Bibi Eun berbalik dan berjalan menuju dapur, Junkyu bangkit dan segera mengejar Bibi Eun. "Bi, kan Junkyu udah bilang, Bibi jangan capek-capek" ucap Junkyu dan merebut sapu dari tangan Bibi Eun.

Bibi Eun mengusap bahu Junkyu lembut. "Bibi gak capek, siniin sapunya" Bibi Eun kembali mengambil sapu dari tangan Junkyu. "Kamu istirahat aja dikamar, pasti capek kan?"

Junkyu mengangguk patuh, Bibi Eun sangat baik dan banyak memberi Junkyu perhatian, jadi Junkyu tidak mungkin melawannya. "Yaudah, Junkyu ke kamar, tapi Bibi juga ke kamar ya, istirahat"

Bibi Eun mengangguk, Junkyu berbalik dan mengambil tasnya disofa. "Junkyu ke kamar ya, Bi"

Junkyu pergi menaiki tangga menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Setelah sampai didepan pintu kamar, tangan Junkyu memutar knop pintu dan pintu pun terbuka. Kamar yang didominasi warna abu-abu itu terlihat sangat rapih untuk ukuran remaja seperti Junkyu. Perlu digaris bawahi, Junkyu merapihkan dan menata kamarnya sendiri, tidak ada satu orang pun yang boleh memasuki kamarnya tanpa izin darinya.

Junkyu melempar tasnya ke sembarang tempat dan langsung melompat keatas tempat tidur. Tubuhnya sangat lelah, padahal hari ini ia tidak melakukan apapun selain bolos pelajaran. Junkyu menatap langit-langit kamarnya, ingatan tentang kedua orang tuanya kembali terlintas dipikirannya. Junkyu merindukan mereka. Lalu tangannya bergerak mengambil ponsel disaku celana dan segera mencari nomor orang tuanya. Tapi, ia urungkan karna takut menganggu pekerjaan orang tuanya disana. Karena Junkyu sangat mengerti, kedua orang tuanya adalah orang yang sama-sama sibuk. Nanti pasti mereka sendiri yang akan menghubungi Junkyu seperti biasanya.

•••

Malamnya, Junkyu baru saja selesai mandi, tubuhnya kembali segar setelah air bersentuhan dengan kulitnya. Junkyu keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar sebatas pinggang, menampilkan lekuk tubuhnya yang sempurna. Junkyu berdiri didepan cermin sambil mengeringkan rambutnya yang beraroma vanilla dengan handuk. Ya, Junkyu sangat menyukai aroma vanilla, menurutnya vanilla memiliki aroma yang mampu menenangkan pikirannya. Tak lama setelahnya, ponsel diatas nakas bergetar.

That's LOVE [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang