40; Misunderstand

2.5K 537 119
                                    

HARI ini di sekolah sedang ada bazar buku dadakan yang diadakan dan disponsori oleh perusahaan penerbit komik ternama asal Jepang. Suasana tampak sangat ramai dan padat, terutama di lapangan outdoor, ada banyak truck buku yang berjejer di pinggir lapangan dan membuat semua murid tumpah dan berhamburan ke lapangan untuk antri melihat-lihat buku. Karna acara ini terbuka untuk umum, jadi sekolah yang padat oleh murid menjadi tambah padat dengan kunjungan dari luar.

"Mashi kemana ya, kok gak keliatan?" Yedam terus melirik arlojinya sembari menatap cemas kearah gerbang.

"Keselip kali, kan badannya kecil" cetus Jihoon.

Sudah menunjukkan pukul 7 pagi tapi Mashiho belum juga tiba. Tidak biasanya Mashiho datang terlambat seperti ini. Padahal, biasanya Mashiho adalah siswa paling rajin datang ke sekolah.

"Eh, coba lo telfon dong!" pinta Yedam menyenggol bahu Jeongwoo.

"Udah gue telfon berkali-kali, tapi gak diangkat" jawabnya.

Kemudian tiga most wanted sekolah jalan beriringan memasuki lapangan dan membuat para pengunjung teriak histeris, ditambah kelakuan Haruto dan Yoonbin yang menebar wink kesana kesini, membuat semua orang dibuat semakin gila.

"Dasar idiot!" cibir Jeongwoo menatap sebal pada Haruto.

Yedam terkekeh pelan. "Lo belum balikan juga?"

"Dih, gue? Balikan sama dia? No no no!"

"Nanti di embat orang baru tau rasa lo!" ucap Jihoon dan bertos ria dengan Yedam.

"A-apaan sih?! Lagian cewe mana yang mau sama playboy kayak dia?!" Jeongwoo mendengus sebal, setiap hari dua temannya ini selalu saja mendorongnya untuk kembali pada Haruto.

"Wo, satu kenyataan yang harus lo terima, Haruto itu lumayan ganteng- eh, ganteng banget deng" ucap Jihoon.

"Kok lo jadi muji dia depan gue? Maksudnya apa?!" tanya Jeongwoo dengan mata melotot.

"Si Jihoon gak salah, kalo ada orang yang bilang Haruto jelek, ya itu cuma lo doang" timpal Yedam.

"Terus, maksud lo berdua ngomong gitu apaan?"

"Tadi kan lo nanya, cewe mana yang mau sama Haruto, jawabannya ada banyak cewe atau uke diluaran sana yang mau sama Haruto bahkan mungkin mereka rela antri buat dapetin Haruto, ya walau sifat dia banyak minusnya, tapi itu semua ketutup sama muka dia" ucap Jihoon.

Jeongwoo menutup telinganya dan menatap sangar pada Jihoon dan Yedam. Haruskah setiap hari ia mendengarkan omong kosong dan ocehan tidak penting tentang Haruto seperti ini?

"Lo berdua kenapa sih? Kayaknya pengen banget gue balikan sama dia?!" tanya Jeongwoo.

"Lo juga, Ji! Kalo emang lo mau, ya ambil aja, gue ikhlas ridho dunia akhirat!"

"Kok jadi gue?" tanya Jihoon bingung. "Gue ngomong sesuai fakta kali"

Yedam menepuk pipi kanan Jeongwoo sembari tersenyum. "Wo, kita berdua tau kalo lo masih belum relain Haruto, iya kan?"

"Dari pada nanti lo beneran nyesel, mending mulai hari ini lo coba perbaiki hubungan lo berdua" sambung Jihoon.

"Lo berdua diem atau-"

"Tuh liat kesana buruan!" Yedam memutar kepala Jeongwoo kearah Haruto.

Mata coklat itu langsung melebar sempurna ketika Haruto tengah berduaan dengan seorang gadis cantik yang sepertinya bukan siswi disini. Haruto tampak sangat asik mengobrol dan sesekali tangan itu bergerak mengelus rambut si gadis.

That's LOVE [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang