38; He's Fine

2.7K 516 246
                                    

SUARA mesin EKG itu seakan menjadi satu satunya harapan atas kelangsungan hidup Kim Junkyu. Kini para Dokter dan perawat tengah berusaha sebaik mungkin untuk kelangsungan hidup Junkyu, lampu berwarna merah itu masih menyala, menandakan bahwa operasi masih berlangsung.

Mashiho senantiasa menunggu di depan ruang operasi dan enggan beranjak dari sana. Ia menyatukan kedua tangannya dan tiada hentinya untuk berdoa pada Tuhan.

Tak lama, Junghwan pun datang menghampirinya.

"Mashi, lo harus hubungin keluarga Junkyu"

Mashiho menggeleng. "T-tapi.. aku gatau apa-apa soal keluarganya"

Junghwan menghela nafas, ia juga bingung harus melakukan apa. Yang ia tau, desas desus disekolah mengatakan bahwa Junkyu jarang membahas tentang keluarganya.

"Yaudah besok biar gue tanya sama pihak sekolah, lagian sekolah itu kan punya bokap dia" ucap Junghwan.

Mashiho hanya mengangguk pelan.

"Gimana keadaan--"

"Mereka baik-baik aja, sekarang udah ada di ruang rawat" ucap Junghwan mengelus bahu Mashiho.

"Syukurlah"

"Kamu bisa anter aku ketemu mereka?" tanya Mashiho.

Junghwan mengangguk dan langsung mengarahkan Mashiho ke ruang rawat Doyoung dan yang lainnya.

×××

"Ahhh Mamaa!! Tangan Haruto auhhh!!"

Yoonbin berdecak sebal dan menimpuk Haruto dengan buah anggur yang ada dimeja nakas sebelah kirinya. Sejak tadi Haruto terus saja mendumal berlebihan, dan itu sangat mengganggunya.

"Bacot lo! Berisik tau gak?!" omel Yoonbin.

Kini mereka berempat (Doyoung, Yoonbin, Haruto, Jaehyuk) berada di satu ruang rawat yang sama, keadaan mereka tidak terlalu parah kecuali Haruto yang mengalami patah di tulang rawan lengan kirinya.

"Heh! Lo gak ngerasain penderitaan gue, jadi lo diem aja!"

"Iye iyee.. pokoknya lo yang paling menderita, serah lo dah" cibir Yoonbin.

Sementara itu, Doyoung dan Jaehyuk masih tertidur pulas, tadi mereka berdua sempat sadar lalu tertidur lagi.

"Bisa-bisanya ni dua curut tidur pules, hadeuhh" gumam Yoonbin.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan terlihat disana ada Mashiho dan Junghwan yang datang menghampiri mereka.

Mashiho tersenyum kaku dan mendekati brankar tempat Haruto terbaring. Wajah Mashiho nampak lesu dan terlihat sangat pucat.

"Aku--"

"Gimana kondisi Junkyu?" potong Haruto.

Mashiho menggeleng pelan. "Operasinya belum selesai"

"Haruto, Yoonbin dan buat temen-temen yang lain.. aku mau ngucapin banyak terimakasih sama kalian, dan juga permintaan maaf" jeda sejenak, "Karna nolong aku, kalian semua jadi begini, maaf.. " ucap Mashiho.

Haruto berdecak dan melarang Mashiho agar tidak meminta maaf pada mereka.

"Mashi, lo gaperlu berterimakasih apalagi minta maaf. Lagian kita berempat gak kenapa-napa kok, tenang aja, chill doang ini mah" ucap Haruto.

"Alahh ngomong lo bau tai! Tadi aja ngerengek-rengek kesakitan! Ahh mama aahh ibuu tangan ruto sakit, mboh!" cibir Yoonbin.

"K-kapan gue ngomong gitu? Fitnah lo!" elak Haruto.

That's LOVE [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang