Rustic Jam [END]

⏲️|23.| Kita Ruang Dan Waktu ⏲️

🎼Jangan Rubah Takdir ku🎼

___⏲️⏲️⏲️___
__⏲️⏲️__
_⏲️_
_

"Kita butuh ruang untuk meredakan, kita butuh waktu untuk menghadapi kenyataan duniawi yang tak manusiawi."

⏲️°°°⏲️

"Selamat hari brojol adeknya Mbak Helena!" Helena datang bersama Agis yang membawa kue ulang tahun. Ralat kue gadungan!

Ruang tamu sudah di penuhi sahabat-sahabat Alterio. Pesta kecil-kecilan digelar sebagai rasa syukur bertambahnya usia Alterio yang ke 17 tahun.

"Rotinya spektakuler anjlok harga roti di pasar!" Ansel dan Elvan tertawa terpingkal-pingkal.

Alterio masih menahan tawa, entah apa yang ada dipikiran kakaknya sekarang ini. Bukan kue viral yang ditarik ada uangnya, tapi kuenya hanya sebatas mie goreng cetak.

"Indomie seleraku...." Brian mengenjreng gitar milik Alterio.

"Cintai ususmu minum yakult setiap hari...."

"Astaghfirullah! Malah promosi produk legendaris Indonesia!" Elvan masih terkikik perutnya hampir sakit.

Jarang-jarang mereka kumpul di rumah Alterio. Berhubung hari ini dia ulang tahun temen-temennya mengajukan datang tanpa diundang. Sontak hal itu juga membuat Helena bingung.

Karena biasanya setiap diadakan acara anak-anak remaja itu akan kumpul di rumah Elvan atau Ansel. Al hasil dengan mie instan dadakan jadilah kreasi baru.

Sebenarnya Helena sendiri bingung dengan cara pertemanan adiknya. Hanya Agis yang perempuan, dan kabarnya sekarang sedang menjalin hubungan dengan Alterio.

"Serasa jadi orang spesial hari ini." Alterio mulai mendekat pada Helena dan Agis.

"Kapan lagi ultah pesta Indomie? Cuma di rumah Mas Al roti ultahnya inovatif sekali." roti mie sudah ada di hadapan Alterio. Lilin sudah di nyalakan Helena.