⏲️|22.| Yang Tunggal Nada ⏲️

700 182 54
                                    

🎼Selamat Ulang Tahun🎼

___⏲️⏲️⏲️___
__⏲️⏲️__
_⏲️_
_

"Terima kasih pernah datang di waktu yang tepat, pamitmu waktu itu sangat sopan tapi sebaik-baiknya pamit tetaplah menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih pernah datang di waktu yang tepat, pamitmu waktu itu sangat sopan tapi sebaik-baiknya pamit tetaplah menyakitkan."

⏲️°°°⏲️

Alkuna membuka pintu dengan tergesa-gesa. Alkana tangen dapatkan telpon dari seseorang juga panik membuka pintu. Pagi yang kacau.

"Kaka Kana awas Una ada urusan penting jangan ganggu jalan dong!" Alkuna dan Alkana masih berebut keluar dari rumah.

"Kakak juga buru-buru Una." si kakak tak mau mengalah.

Alkuna mundur tak jadi mendesak keluar dari pintu sempit itu. Alkana dengan gampang pula lolos dari himpitan.

"Nah bener adek yang harusnya ngalah!" Alkana langsung pergi begitu saja.

Dengan perasaan dongkol Alkuna meraih kenop pintu dan menguncinya. Sepertinya yang kalian tahu ini menjadi pekerjaan barunya setelah Alkena pergi dari rumah.

"Nasib anak cantik ya gini," pintu sudah terkunci sempurna.

Alkuna berbalik badan rasa dongkolnya langsung hilang ketika mendapati seseorang menunggu di depan gerbang. Untung Alkana sudah pergi, bisa-bisa dia terciduk dengan lelaki.

"Selamat pagi kesayangan!" sapa Alkuna menampilkan senyum terbaiknya.

"Langsung ke sekolah kan?" tanya pria berhoodie hitam tersebut.

"Enggak kita bolos aja lagian Una udah pinter kalo belajar terus kan bosen, Dheto gak kuliah kan?" tanya Alkuna balik.

"Gue udah pinter ngapain kuliah?" jawabnya angkuh.

"Iya deh yang SMP 1 tahun langsung kuliah mah auranya beda." tandas Alkuna sedikit kesal.

"Makannya Una ikut program pertukaran pelajar aja! Entar enak masalah biaya hidup." Dheto mengusap-usap rambut Alkuna.

"Iya Sayang iya Una baru mau obrolin masalah itu sama Kak Kana, kemungkinan sih tahun depan soalnya tahun ini mau ada olimpiade." ucapnya lalu memakai helm dan menaiki motor KLX itu.

"Mas-mas kalo pake hoodie terus naiknya KLX gantengnya tambah." Alkuna menopang dagunya di bahu Dheto.

"Gue emang ganteng!" ucapannya mengencangkan tangan Alkuna yang memeluk.

Rustic Jam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang