"Astaga.. dimana dia? Sudah pukul 10 malam tetapi dia belum pulang. Oh lex, kenapa kau selalu membuatku khawatir sih? " Pikir seorang pria dengan gelisah.
Berulang-ulang kali ia menghubungi sahabatnya, Alexa. Namun sayang, tak ada satupun panggilan yang kunjung dijawab.
"kemana sih dia?!" ujarnya sembari mengetik nomor yang sudah ia hafal diluar kepala.
"Halo?"
"Finally! dimana kau? ini sudah malam tahu!"kesalnya.
"ups.. i'm sorry ,mario! aku lupa mengabarimu. aku menginap di rumah dalene, sahabatku. aku sudah mengabari mum."jawabnya dari ujung sana. mario bisa menebak, saat ini pasti wajah alexa menggambarkan rasa bersalah.
"WHAT?! berarti aku disini sendiri?! teganya kau. hiks"ucapku dramatis.
"hehe.. lagipula besok aku pulang 'kan?"
"i know. but, i'm here for you"
"aww.. sweet. but, i'm sorry mario. begini saja, aku berjanji besok akan pulang pagi-pagi sekali. okay?"
"yeah. satu hal lagi, jangan pernah membuatku khawatir lagi!"
"okay okay, up to you. see you tomorrow!"
"see you"jawabku langsung menutup panggilan barusan.
"daripada diam tak jelas, lebih baik aku tidur saja."pikirku. akupun langsung bangkit dari dudukku dan berjalan kearah kamar tamu.
Ting Tong.. Ting tong..
Jalanku terhenti saat ada yang menekan bel. pukul berapa ini? masih saja ada tamu?! dengan malas, akupun berjalan kearah pintu. saat aku membukanya, terlihat seorang pria yang -kurasa- teman alexa. aku melihat nya dengan tatapan bertanya-tanya.
"ehm, siapa kau?"tanyanya. Bodoh, seharusnya aku yang bertanya-_-
"seharusnya aku yang bertanya. siapa kau? pukul berapa ini?"ucapku kesal.
"aku teman alexa. apakah alexa ada?"jawabnya
"tidak ada. dia menginap dirumah temannya."
"oh, ehm, boleh aku tahu dimana ia menginap?"tanyanya dengan wajah yang sangat berharap.
"sebelum aku memberitahumu, beritahu dulu siapa namamu dan apa tujuan kau mencari alexa selarut ini?"tanyaku sambil menyilangkan tangan didepan dada.
"namaku arnold dan aku mencari Alexa untuk meminta maaf."
Dalene pov
Saat ini aku dan alexa sedang berada di dapur. Memang sekarang sudah malam, tetapi kami tidak bisa tidur. entahlah.
"dal, tahu tidak?"tanyanya sambil memainkan benda pipihnya itu. "Apa?"tanyaku
"mario barusan menelfon ku. Dan dia marah karena aku lupa mengabarinya kalau aku menginap dirumahmu. hehe"katanya dengan wajah polosnya itu.
"What? Why?"tanyaku.
"dia bilang, aku membuatnya khawatir. Karena aku belum mengabarinya tadi."jawabnya.
"Lex, sebenarnya hubungan kalian itu apa? Terkadang aku berpikir bahwa kalian itu backstreet. Tetapi, kau bilang hanya teman."tanyaku meminta penjelasan.
"Kau tidak percaya padaku? Kami hanya teman. Dia khawatir padaku ya karena aku temannya. Semacam itulah" jawabnya santai sembari menyelesaikan tulisannya tadi.
"Okay, whatever you say. Btw, apakah arnold mengabarimu?"tanyaku -lagi-
"Tidak. Lagipula, siapa peduli?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Love at London City [On Editing]
Genç Kurgusedih, senang, bahagia, marah, kecewa, adalah salah satu perasaan yang Alexa lalui . Namun, apapun yang terjadi, Alexa harus tetap kuat dan bertahan. demi seseorang yang ia cintai. ikuti terus kisah Alexa di cerita ini. [FINISHED] ©Hak Cipta dilindu...