"Kau benar-benar pengecut dan brengsek, jauhi alexa. Kau tidak pantas dekat dengannya. Kau yang telah membuatnya terluka! Dan aku membenci siapapun yang membuat dia terluka apalagi menangis!"
Kalimat itu masih terngiang-ngiang dikepalaku. Jujur, aku masih terkejut sampai sekarang. Terkejut karena orang yang memukul arnold adalah darren. "Alexa?"panggil seseorang dan menepuk pundakku. Aku menoleh kearahnya. "Oh, ehm, ya?"
Dia menatapku khawatir. "Are you okay?"tanyanya lalu duduk disampingku. "I dont know ,dar"jawabku. Aku jujur kok. Aku memang tidak tahu aku baik-baik saja atau tidak. Aku tidak bisa berpikir.
"Hey, masalah ditaman tadi jangan dipikirkan. Dan, maafkan aku ya?"ucapnya lembut. Aku menatap matanya dalam. "Entahlah.. tapi aku memaafkanmu kok."
"Jangan terlalu terpengaruh dengan ucapan arnold ,lex"ucapnya lagi. "Darren?"
"Ya?"dia memasang senyum simpulnya. "Kenapa?"tanyaku. Ia menautkan dahinya. "Kenapa apa?"dia bertanya balik. Aku menghela napas pelan. "Kenapa kau melakukan ini semua? Kenapa kau memukul arnold? Dan kenapa kau melindungiku?"tanyaku-lagi-
Dia terdiam sejenak. "Kau tidak suka dilindungi olehku ya?"akupun langsung menggeleng. "Bukan begitu. Aku malah senang ada yang melindungiku. Aku merasa aman. Tapi, apa alasanmu ingin melindungiku?"jelasku. Ia tersenyum. "Kau tidak akan percaya dengan jawabanku."katanya. "Makan yuk?"ajaknya. "Tapi, baga-"
"Arnold? Tenang saja. Dia baik-baik saja. Ayolah, Aku tahu kau belum makan, ya'kan?" Belum sempat aku menjawab, ia langsung menarik tanganku. "Ayolah, kau terlalu banyak berpikir"
**
"Bagaimana? Enak?"tanyanya. "Enak? Ini lezat ,darren! Astaga. Aku baru tahu kalau kau bisa masak. Dimana kau belajar masak?"tanyaku yang bisa dibilang 'antusias'Ia tersenyum lebar. "Baguslah kalau kau suka masakan-ku. Aku belajar dari ibuku."jawabnya, "wah.. ibumu sangat berbakat. Sama seperti anaknya"pujiku dengan memasang senyuman terbaikku.
"Mau ku ajari?"tawarnya. Seketika perasaan senang menjulur ditubuhku. "Tentu saja aku mau! Kapan kita akan memulainya?"
-
Krik.. krik.. krik..
Makin absurd ya? Makin aneh ya? Ada saran ga buat chapter selanjutnya? Atau mending aku hapus aja ceritanya?._.Inspirasiku yang awal-awal udah pada luntur._. Wadoh.. yang baik, minta sarannya dong:(:D ,hehe..
Vomment yaa:) biar aku ada inspirasi gituu.. :) thanks..Sorry for typo(s)
-Z♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Love at London City [On Editing]
Teen Fictionsedih, senang, bahagia, marah, kecewa, adalah salah satu perasaan yang Alexa lalui . Namun, apapun yang terjadi, Alexa harus tetap kuat dan bertahan. demi seseorang yang ia cintai. ikuti terus kisah Alexa di cerita ini. [FINISHED] ©Hak Cipta dilindu...