Chap 12 - Sorry

796 35 8
                                    

04:00 am

Suara alarm berbunyi dengan nyaring. Karena suaranya yang berisik, mampu membuat beberapa orang terbangun. Bahkan kedua gadis ini.

"Ish, alarm siapa sih? Berisik sekali"tanya gadis berambut coklat yang langsung menutupi dirinya dengan selimut.

"Itu alarm ku. Cepat bangun! Kau tidak ingin ikut aku berolahraga?"jawab Alexa yang langsung mengambil posisi duduk.

"Olahraga? Kenapa baru bilang? Dan bukannya kau ada janji dengan mario?"tanya dalene lagi yang berhasil terbangun karena ucapan Alexa tadi.

"Aku sudah mengatakannya barusan. Dan aku yakin, saat ini mario masih tertidur pulas di kasurnya yang nyaman itu. Jadi, kita masih bisa berolahraga selama 2 jam."jelasnya menjawab semua pertanyaan dalene.

"Okay, kau mandi di bawah saja ya. Aku malas turun"kata dalene.

"Okay.."jawab alexa sembari membuka jendela agar udara luar masuk kedalam.
Sangat segar merasakan angin dari luar. Batin Alexa.

Alexa dan dalene pun melakukan aktivitas 'mandi' nya. Setelah 10 menit berlalu, akhirnya mereka selesai dan siap berangkat.

Sebelum berangkat, dalene menulis sebuah surat bahwa ia dan juniel akan pergi berolahraga. Agar kedua orangtuanya tidak khawatir mencarinya.

"Ayo"ajak dalene. Dan dibalas dengan anggukan oleh Alexa.

Alexa pov

Saat ini aku sedang berolahraga pagi dengan dalene. Udara disini sangat segar. Yaa, walaupun aku akui ini memang dingin.

"Lex.."ucap dalene yang tiba-tiba berhenti melangkah.

"Apa?"tanyaku langsung menengok kearahnya.

"Apakah aku salah liat atau memang benar bahwa ada seorang pria sedang tertidur diayunan rumahmu?"kata dalene menunjuk sebuah ayunan didepan rumahku.

Aku kaget saat melihatnya. Siapa dia? Apakah ia tidak mempunyai tempat tinggal? Atau apa? Kenapa ia tertidur diayunan rumahku? Kenapa mario tidak menyuruh nya masuk?

"Ehm, dal. Pukul berapa ini?"tanyaku memastikan.

"Pukul 6am." Jawabnya sembari melihat sebuah jam yang melekat ditangan kirinya.

"Pukul 6? benarkah? Tapi, kenapa mario tidak mempersilahkan pria itu masuk?"ucapku penuh tanya.

"Entahlah. Ayo, kita datangi dia."ajak dalene.

Kamipun mendatangi seorang pria tadi yang sedang tertidur diayunan rumahku. Saat kulihat, kurasa ia kedinginan. Karena tubuh nya terlihat menggigil dan saat aku meletakkan lenganku di dahinya, ternyata tubuhnya panas.

"Astaga! Dia demam ,dal! Bagaimana ini?"ucapku mulai panik.

"Bawa masuk saja dia!" Kata dalene.

"Lex.. alexa"gumam pria itu. Bagaimana bisa ia tahu namaku? Siapa dia?

Aku dan dalene pun saling bertatapan bingung. "Ehm, kenapa ia bisa tahu namamu?"tanya dalene heran.

"Aku tidak tahu."jawabku.

Karena penasaran, akupun melihat wajahnya lekat-lekat. "Oh god. Dal, cepat kita bawa dia masuk!"kataku sambil memberikan kunci kepada dalene.

Oh sungguh, aku sangat panik. Arnold tidur disini, diluar, dan dia sekarang demam. Astaga.

Setelah dalene membukakan pintu, aku dan dalene membawa arnold masuk ke ruang tamu. Dan membaringkannya di kamar tamu bawah.

"tunggu disini. Biar aku bawakan kompres."kataku langsung mencari kompres yang biasa mum simpan didapur.

Akhirnya aku mendapatkan kompres nya dan mencucinya dengan air dingin. Setelah cukup dingin aku langsung menaruh kompres tadi ke dahi arnold dengan perlahan.

"Lex.."ucapnya yang terdengar lemah.

Aku dan dalene bertatapan lagi. Dalene memberiku isyarat agar aku menemani arnold. Dan akupun mengangguk.

"Y-ya, aku disini"jawabku sembari mengusap rambutnya dengan lembut.

"Maafkan aku"katanya.

"Shh.. Sudahlah. Tidak usah dipikirkan. Sekarang kau beristirahat saja. Aku akan menemanimu."ucapku dengan tulus dan memasang sebuah senyuman.

Karena terlihat sudah tertidur, akupun hendak beranjak keluar. Namun, niatanku terhenti saat ada lengan yang memegang tanganku.

"Kau berjanji menemaniku disini"ucapnya. Akupun terduduk kembali. Tapi, yang membuatku terkejut adalah saat aku duduk, arnold memegang lenganku erat. Seakan tidak ingin aku pergi.

"O-okay"akupun langsung duduk kembali.

"Lex? Kau sudah pulang? Aku melihat temanmu di ruang kel-"tiba-tiba masuk ke kamar tamu dan langsung terdiam saat melihat lengan arnold yang memegang lenganku dengan erat

"ehm, maaf mengganggu. But, what is he doing here?"tanya mario sembari menyilangkan tangannya di depan dada.

-
Okesip, aku gatau mau nulis apa. Tapi yang ada di pikirianku cuma ini.. haha

Btw, Vomment? Please? :) thanks.

-Pinguin


Find Love at London City [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang