Chap 18 - Meet You

792 28 2
                                    

Sebelum kami pulang, kami mampir ke McD untuk sekedar berbincang-bincang.

"Jadi, kau akan kuliah dimana?"tanya brian kepada darren sembari meminum moccacino hangat nya. "Entahlah, terserah orangtua ku."jawab Darren mengangkat kedua bahunya.

"Tapi, pastilah kau punya mimpi untuk berkuliah disuatu tempat?"tanyaku pada darren. "Of course i have"jawab darren. "Aku ingin kuliah di University of Cambridge. Tapi, entahlah. Aku belum mengatakannya kepada orangtua ku."tambahnya.

"Tapi 'kan aunty Cia dan uncle Tom baik. Jadi, sudah kupastikan kalau mereka akan mengizinkanmu kuliah di universitas pilihanmu."kataku dan diakhiri dengan senyuman.

"Tumben kau baik? Bukannya kau menjuluki ku dengan julukan 'sepupu menyebalkan' atau apapun itu?"ucap darren dengan menyilangkan tangannya di depan dada. "Walaupun kau menyebalkan, kau tetap sepupuku. Dan aku menyayangimu"ucapku tulus.

"Kalau aku? Kau menyayangiku tidak?"tanya brian tiba-tiba. Tawaku pun pecah. "Oh brian. Aku tidak menyayangimu ,kau tahu? tapi aku mencintaimu. Bahkan sangat mencintaimu."jawabku disela-sela tawaku.
"Aww, tumben kau sangat romantis, hahaha. Yah, walaupun kau mengatakannya disela-sela tawamu itu."kata brian sambil mengusap punggung tanganku lembut. Aku hanya memutar mata tetapi tetap tersenyum.

Tanpa aba-aba, brian mencium bibirku lembut. Dan tentu saja, aku membalasnya.

"Kalian sungguh menyebalkan. Kalian bermesraan didepanku. Dan membiarkanku menjadi obat nyamuk"ucap darren kesal. Kami melepaskan ciuman kami saat darren bicara. Dengan ucapannya itu, mampu membuat tawaku dan brian pecah. Sehingga ada beberapa pasang mata tertuju pada kami. But, i dont care.

"Ehm, dalene?"ucap seseorang sembari menepuk pundakku. Otomatis aku berhenti tertawa dan menengok ke belakangku.

"Alexa! Hai!"sapaku saat menyadari bahwa yang menepuk pundakku adalah Alexa. "Oh, hai dal! Kau tahu? Kukira aku salah orang."ucapnya dengan memasang senyum konyol nya itu. "Hahaha, tentu saja tidak. Kau tahu gayaku kan?"kataku lalu menyibakkan rambut.

"Yeah, whatever"Alexa memutar matanya. "Boleh ikut bergabung ,tidak?"tanyanya sambil menunjuk kursi yang masih kosong. "Tentu. Silahkan duduk"jawab brian sembari tersenyum lebar.

Akhirnya alexa pun duduk dikursi antara aku dan darren. Ohya, darren. Kenapa dia diam saja? Tidak seperti biasanya.

"Darren, what wrong?"tanyaku yang -sedikit- dengan nada khawatir. Bagaimana tidak? Apakah kau tidak khawatir pada sepupumu ketika yang awalnya bercanda gurau, tiba-tiba saat temanmu datang dia langsung terdiam melihat tem- hey.. kurasa aku tahu jawabannya.

"Hah? apa?"tanya darren balik sembari mengusap tengkuknya. Aha!

"Well, darren, tidak usah jaim didepan sahabatku yang cantik ini bisa 'kan?"godaku dengan memainkan kedua alisku. Darren memutar mata, "apa? Aku tidak jaim. Aku memang begini orangnya."jawabnya tak mau kalah. "Btw, my name's Darren. You?"tanyanya pada juniel sembari mengulurkan tangannya. "My names Alexa. Nice to meet you ,Darren."jawab Alexa dan menerima jabatan tangan dari darren. "Nice to meet you too, Alexa"

"So, what are you doing here?"tanyaku. "Entahlah. Hanya mampir bersama mum dan dad."jawabnya sembari menunjuk sepasang suami istri yang sedang tertawa bersama di meja dekat jendela.

"Tunggu, apakah mum clara hamil?"tanyaku saat menyadari bahwa perut mum clara agak besar.

Alexa memutar mata, "kau sudah tau ,btw. Kau saja yang lupa kalau mum ku sedang hamil. Sekarang kandungannya sudah sekitar 7 bulan."jawabnya. "Really? Brian, mau menemaniku ,tidak?"kataku. "Where ,babe?"tanyanya balik. "Ke mum clara tentu saja."jawabku yang langsung menarik tangan brian.

Alexa pov

Really? Dalene tidak mengajakku juga? Hanya brian? Huh, menyebalkan sekali.

"Hey alexa."panggil seseorang yang baru kusadari ternyata dia tidak ikut dalene. "ya?"balasku. "Ehm, kau mau pilih universitas mana nanti ?"tanyanya, "Hem, entahlah. Tapi mimpiku adalah kuliah di University of Oxford. Kau?"jawabku lalu membenarkan dudukku menjadi agak menghadap pada darren.

"di University of Cambridge. Itupun kalau orangtuaku mengizinkan."jawabnya. Apa maksudnya?

"Maksudmu?"tanyaku meminta sebuah penjelasan. "Well, ini rumit. Aku malas membahasnya. Sorry"jawabnya dan hanya kubalas dengan anggukan pelan. "No problem ,darren."ucapku dengan memasang senyuman terbaikku.

"Lex, kau dicari mum clara."kata dalene saat kembali dari 'pertemuan' dengan mum ku. " okay, thanks. Well, aku duluan ya. Kita akan bertemu lagi kan?"tanyaku pada darren. "Tentu. Sampaikan salamku pada orangtua mu."jawabnya. Senyumku pun mengembang. "Okay, bye guys!"akupun langsung berjalan kearah mum dan dad yang sedang menungguku untuk perjalanan berikutnya. Rumah.

.
.
.
.
.
.
Soooooo? Gimanaaaa? Aku gatau ini bagus atau engga:') kali-kali komen kek para readers yang aku sayangii:')=))

Aku harap kalian suka dengan chapter ini:D hihi

Nah, jangan lupa Vomment yaa.. makasih({}) lysm guys! Muahh

-Pinguin♥



Find Love at London City [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang