Your hand fits in mine
Like it's made just for me
But bear this in mind
It was meant to be
And I'm joining up the dots
With the freckles on your cheeks
And it all makes sense to me
I know you've never loved
The crinkles by your eyes when you smile
You've never loved
Your stomach or your thighs
The dimples in your back at the bottom of your spine
But I'll love them endlessly-
Gadis yang memiliki rambut indah itu berhenti menyanyikan lagu Little Things - One Direction saat ponselnya bergetar tanda ada telfon masuk. Alexa pun langsung menekan tombol dial, berniat mengangkat telfon.
"Hey dal! ada apa?"sapa Alexa semangat. karena sahabatnya itu menghubunginya.
"uhm, lex. k-kurasa kau harus kemari." ucap Dalene disebrang sana.
"kenapa? ada yang salah? kau dimana?"
"kami sedang ada di rumah pohon. kau bisa kesini kan? ini soal Arnold."
entah kenapa, mendengar nama 'Arnold', perasaanku sudah tidak enak. entahlah. "kenapa dia? kalau tidak penting, aku tidak ingin pergi"
"berhenti bersikap seperti kau tidak peduli. aku tau, jauh dilubuk hatimu, kau khawatir dengan Arnold 'kan? So, kemarilah. kami menunggumu disini. jangan terlambat. Bye."titah Dalene dan langsung menutup sambungan sebelum Alexa bicara lagi. "errr, aku malas keluar rumah"gumamnya
***
Alexa pov
oke, kukira hanya dalene dan brian saja yang ada disini. tapi ternyata dugaanku salah. ada Arnold dan Grace disini. aku akui, aku malas melihat mereka berdua. Entahlah.
"okay, semuanya sudah berkumpul disini. sesuai keinginanmu kan ,Grace?"kata brian dengan nada ketus. kurasa dia tidak menyukainya,but, i dont care. "yup. thanks brian, dalene."ucap grace dengan memasang senyum simpul-nya.
"tidak usah basa-basi. langsung ke inti saja."ucap dalene dingin. "oke, aku ingin bicara dengan kalian terlebih dahulu."kata Grace pada Brian dan Dalene. "aku mau minta maaf pada kalian. karena kurasa selama ini aku terkesan seperti 'merebut' Arnold dari kalian. but, hey, aku kekasih arnold. aku juga berhak kan mendapatkan waktunya? jadi, aku mohon. jangan bersikap seolah-olah aku membuat arnold berubah. i love him, okay? percayalah." jelasnya dengan wajah serius.
"yeah, whatever. aku tetap tidak menyukaimu. aku tidak peduli kau kekasih arnold atau bukan, yang jelas aku tidak menyukaimu."kata dalene jujur.
aku tahu kalau dalene sedang berkata jujur. karena aku bisa melihat kejujuran didalam matanya. Dan dia bukan gadis yang suka berbohong.
"okay, itu hak-mu untuk tidak menyukaiku. itu tidak masalah untukku."ucap Grace.
"Dan kau alexa. bisakah kita bicara empat mata?"tanya Grace. "tidak"jawab brian. "aku bertanya pada alexa. bukan kau"kata grace yang kurasa mulai risih dengan kelakuan dalene ataupun brian padanya.
"alexa sahabat kami. jadi aku berhak untuk menjauhkannya dari seorang pencuri teman."kata Dalene dengan menekan kata 'pencuri teman'.
"oke guys. cukup. Grace bertanya baik-baik, dan ia bertanya pada Alexa, bukan kalian. kalian memang berhak menjaga Alexa. tapi Alexa juga punya hak untuk menentukan pilihannya. ia juga berhak untuk menjawab ajakan Grace."kata Arnold akhirnya angkat suara.
Kurasa ia kesal. tapi, jujur, perkataannya memang benar. aku berhak menentukan pilihanku.
"tapi aku tidak mau"jawabku. "see? dia tidak mau"kata dalene. "oke, kau, bicara denganku. sekarang"kata arnold tegas.
aku menghela napas pelan. saat ini semua pasang mata melihat kearahku. "oke, ayo kita ke taman"
-
gimana sih chapter ini?._. aku bingung mau nulis nya gimana. Dan FLALC bentar lagi bakalan selesai. HEHE. disini aku belum melibatkan Darren. tapi insyallah di chapter berikutnya ada Darren.
ohiya, Vomment yaaa, butuh banget:( aku bingung ini bagus atau engga soalnya. hehe, thanks before. Dan maaf kalau ada typo
p.s. dedicated for @RiskaAmelia1310 ! ;)
-Pinguin
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Love at London City [On Editing]
Teen Fictionsedih, senang, bahagia, marah, kecewa, adalah salah satu perasaan yang Alexa lalui . Namun, apapun yang terjadi, Alexa harus tetap kuat dan bertahan. demi seseorang yang ia cintai. ikuti terus kisah Alexa di cerita ini. [FINISHED] ©Hak Cipta dilindu...