Chap 14

754 34 2
                                    

Alexa pov

Bad Mario.
Dasar bodoh. Bisa-bisa nya kau mengaku sebagai kekasihku. Dan lebih bodohnya lagi, arnold bangun dan mendengar semuanya.

"Ehem.. maaf bukan bermaksud menguping. But, i just want to know the truth?"ucap arnold yang -kurasa- tidak nyaman dengan apa yang sedang kami bicarakan tadi, you know. Soal 'kekasih'.

"Untuk apa? Kau sudah tahu kebenarannya kan? Alexa adalah kekasih mario. Dan kau juga sudah memiliki grace bukan?" Kata dalene dengan penuh penekanan saat menyebut nama grace.

Ah, sekarang aku tahu permainan apa yang sedang dimainkan oleh mario. Bagaimana aku bisa tahu? Well, pertama aku memang cerdas. Of course. Kedua, aku melihat mario dan dalene bertatapan dengan tatapan licik mereka.

Mereka memang senang bermain-main.

"Aku hanya bertanya. Apakah salah jika aku bertanya?"tanya arnold tenang. Well, walaupun ia terdengar tenang, kurasa hatinya tidak tenang. Maksudku, ia sedikit kesal dengan apa yang dalene katakan padanya tadi. Maybe. Bukan berarti aku terlalu percaya diri, tapi aku bisa melihat dari matanya.

"Okay guys. Cukup. Jangan mulai."ucapku menyudahi apa yang sudah aku duga pasti akan terjadi.

"Arnold, bisakah aku bicara denganmu? Hanya kau dan aku."kataku sembari melirik kearah mario dan dalene. Mereka hanya memutar mata tak peduli.

Ternyata mereka sama-sama keras kepala-_-

"Tentu."jawab arnold dan langsung kutarik tangannya dan aku membawanya ketempat dimana mario dan dalene tidak bisa mendengarkan.

-
Cafe

Ya, aku mengajaknya ke cafe ibuku. Kenapa? Entahlah. Aku lebih suka membicarakan sesuatu yang menurutku 'penting' di cafe ini. Sebut aku aneh. Karena aku mengakui bahwa aku memang aneh.

"Ehm, lex?"arnold yang sedang duduk di depanku ini akhirnya membuka suara.

"Apa?"jawabku tenang.

"Kenapa kau membawaku kesini?"tanyanya kebingungan.

"Aku butuh bicara denganmu. Tanpa ada gangguan dari mereka. Dan aku suka disini. Apakah ada masalah?"jawabku menjelaskan.

"Tidak."ucapnya sembari menggeleng kepalanya.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?"tambahnya.

" Jelaskan kepadaku. Kenapa kau selalu meminta maaf kepadaku? Padahal aku sendiri tidak tahu dimana letak kesalahanmu."tanyaku berdusta. Ya, aku berdusta karena sudah membohonginya dan juga hatiku. Tentu saja. Karena, aku tahu dimana letak kesalahannya.

"Sebenarnya, ehm-- begini. Aku sadar bahwa akhir-akhir ini aku selalu tidak meluangkan waktu dengan kalian. Termasuk kau. Dan itu semua karena grace."ia menghela nafas sejenak.

"Apakah kau ingat saat kau datang, kemudian melihatku dengan grace dikamarku dengan tangannya yang menggandeng tanganku?"tanyanya. Aku mengangguk. Jujur, aku tidak bisa melupakan kejadian itu dari otakku.

"Sebenarnya aku kaget saat kau datang tiba-tiba. Makanya aku diam saja. Aku tidak tahu harus menjawab apapun pertanyaanmu sama sekali. Seakan-akan mulutku terkunci. Kau tahu? Saat aku menatap matamu itu, entah kenapa, aku merasa matamu itu menunjukkan bahwa kau kecewa padaku."jelasnya.

"Lal-"ucapanku terpotong ketika arnold mengisyaratkan 'diam dan dengarkan dulu' padaku. Akupun otomatis terdiam.

"Saat kau pergi, aku ingin mengejarmu. But, i cant. Grace menahanku. Dia bilang bahwa kau akan baik-baik saja. Aku awalnya berpikir setuju. Tapi, saat grace pulang, dan mum memberiku surat yang kau titipkan itu. Sungguh, aku ingin mati saat itu juga. kau datang untuk meminta maaf karena tidak membalas pesanku, tidak mengangkat telfonku, dan karena tidak muncul saat aku menunggumu. Dan saat kau ingin memberikan pesan itu, kau melihatku dengan grace. Aku benar-benar merasa bersalah ,lex. I'm sorry."jelasnya dengan nada menyesal.

Tanpa kusadari, air mataku turun begitu saja. Aku menangis. Entah kenapa aku menangis ketika mendengar penjelasan darinya.

"Please dont cry.. aku tidak bisa melihatmu menangis seperti ini. Kumohon jangan menangis"ucapnya menenangkanku. Ia pindah kursi ke sampingku dan langsung memelukku memberikan kehangatan. Aku menenggelamkan wajahku di dadanya.

Tuhan.. kenapa aku jatuh cinta kepada sahabatku sendiri? Apakah kau tahu bahwa ini menyakitkan? Mencintai sahabat sendiri yang sedang menjalin hubungan kasih dengan gadis yang dicintainya? Stupid alexa.

-

Gimanaaaaa? Mentok ,btw.. hehehe..
Gatau kenapa, pas bikin chapter ini, jadi kebawa ke dalem cerita. Seakan-akan aku ngerasain apa yang dirasakan oleh Alex. *bahasanya zee =D

Vomment? Please? Thanks!

-Pinguin♡


Find Love at London City [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang