Seorang gadis sedang terduduk dibangku belajar kamarnya. Sebentar lagi ujian. Dia memilih untuk fokus belajar. Sudah sekitar 2 jam dia membaca dan mengerjakan beberapa soal-soal yang -mungkin- dapat membantunya belajar. Perlahan pintu kamarnya terbuka, gadis itu masih tidak sadar ada seseorang dikamarnya selain dia.
"Hey.."sapanya. Alexa terkagetkan dengan suara yang menyapanya, mungkin karena efek terlalu fokus dengan buku. Alexa menoleh, melihat siapa yang menyapanya. Ia tersenyum. "Hey.."sapa alexa balik.
"Apa yang kau lakukan?"tanya mario saat melihat alexa kembali terfokus pada sesuatu.
"Tidak ada. Hanya belajar. Kau sendiri? Sedang apa disini?"
"Aku merindukanmu, jadi aku kemari"
Alexa langsung terdiam mendengar jawaban dari mario. Dia memang sudah tidak marah pada mario. Dia tidak bisa marah terlalu lama kepada seseorang yang dia sayang.
"Kenapa diam?"tanya mario dan membuat juniel tersadar. "Uhm, nothing."jawabnya. "Hey, kau free tidak siang ini?"tanya mario lagi langsung terduduk disofa yang berada di kamar Alexa.
Alexa terlihat sedang berpikir, "tergantung"jawabnya, mario mengerutkan dahinya. "Tergantung kau mau mengajakku kemana"tambah alexa. "Entahlah.. aku hanya ingin berjalan-jalan denganmu untuk terakhir kalinya"
Alexa pov
"Entahlah.. aku hanya ingin berjalan-jalan denganmu untuk terakhir kalinya"
Deg!
Mau kemana dia? Apakah dia akan meninggalkanku lagi? Please jangan katakan kalau kau akan pergi ke-
"Aku akan kembali ke Amerika." Damn! Benarkan dugaanku.
"B-but why?"oke, mataku sudah mulai memanas sekarang. Dia bangkit dan berjalan kearahku lalu tersenyum manis dan mengelus rambutku lembut. "Aku merindukan rumahku. Dan lagipula, aku tidak dibutuhkan lagi kan disini? Toh, ada dalene, darren, brian dan arnold yang menemanimu disini"jelas mario masih tersenyum.
Mario sudah bertemu dengan darren seminggu yang lalu saat darren,dalene dan brian berkunjung kemari.
"Please dont go.. i need you"ucapku dengan nada serak. Oke aku akui, aku menangis sekarang. "Shh.. jangan menangis. Aku tidak akan kemana-mana, hanya ke Amerika. Aku masih bisa kemari, mengunjungimu. Percayalah.."kata mario mengelus pipiku.
"Kau sudah meninggalkanku selama 10 tahun, dan sekarang kau akan meninggalkanku lagi?"
Dia terdiam.
"I am sorry about that."ucapnya menyesal.
" Kalau kau tidak ada disini, lalu, siapa orang yang akan mendengarkan ocehanku, curhatanku, semuanya. Siapa? Kau yang selalu ada untukku. Kau sahabatku mario. Saat aku terpuruk, Kau selalu ada disisiku. Kau menghiburku. I need you.."ucapku. Air mataku turun mulai deras. entahlah, aku tidak bisa kehilangannya, lagi.
"And you know what , Alexa?"tanyanya, aku langsung menoleh kearahnya, dan aku benar-benar terkejut apa yang sedang terjadi.
Bibirnya bertemu dengan bibirku. Entah dorongan darimana, aku membalas menciumnya.
"I love you"ucapnya dengan memasang senyuman manis.
Tunggu. Apakah aku tidak salah dengar? Dia mencintaiku?
"Ehm, aku.."oh, bahkan aku tidak tahu harus menjawab apa. "Tenang saja, aku tidak akan memintamu menjadi kekasihku ataupun membalas perasaanku."ucapnya. Aku masih terdiam.
"tidak usah dipikirkan. Aku akan setia menunggumu. Yah, walaupun aku merasakan sakit, tapi asalkan aku masih bisa melihatmu tersenyum, its okay."ucap mario sembari mengelus rambutku lembut dan memasang senyuman manisnya. Aku ikut tersenyum melihatnya.
-
ohya aku hampir lupa, Ini aku dedikasi buat andiyayaya hehe:D
Jan lupa vomment yaa! Thanks before!:D
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Love at London City [On Editing]
Jugendliteratursedih, senang, bahagia, marah, kecewa, adalah salah satu perasaan yang Alexa lalui . Namun, apapun yang terjadi, Alexa harus tetap kuat dan bertahan. demi seseorang yang ia cintai. ikuti terus kisah Alexa di cerita ini. [FINISHED] ©Hak Cipta dilindu...