Chapter 4

1.6K 60 0
                                    

haaaaiiii aku update .-.judul nya capruk.. biarlah.. hehe :)

oh ya, aku majuin harinya yaa... ceritanya udah 3 bulan. dimulai dari author ya..

Happy Read.. :)

-

Hawa dingin pagi ini menyelimuti tubuh semua orang. Termasuk gadis yang satu ini. Dia tidak peduli hawa dingin ini menusuk tulung rusuknya. Yang dia pikirkan adalah sekolah dan membahagiakan orangtuanya.

Ya, siapa lagi kalau bukan Alexa Edlyn? Dia berjalan kaki menuju sekolah nya hari ini. Mobilnya sedang diperbaiki. Dia ingin naik sepeda kayuhnya, tapi sayang, ia lupa memperbaiki sepeda kayuhnya. Lalu, kemana para sahabatnya ? well, alexa tidak ingin membuat sahabat dan kedua orangtuanya repot. So, dia memutuskan untuk pergi sendiri.

Selama perjalanannya yang cukup jauh, lengan kanannya terus ia gosokan dengan lengan kirinya. Dia kedingingan.

Aku harus kuat! sebentar lagi sampai! berjuanglah lex! batinnya. 

-

"ahh.. akhirnya.. "gumamnya sembari memegang gelas plastik berisi moccacino hangat. "ish, lex. Kau membuatku khawatir tahu! kukira kau dibully oleh geng centil itu!"gerutu dalene. 

Alexa hanya terkekeh dan meminta maaf. btw, Alexa memang pernah dibully oleh geng Sheryl. Sheryl dan teman-temannya selalu mencoba membuat alexa sengsara. Tapi itu sama sekali tidak mempan bagi alexa. Lucunya, Sheryl ketahuan guru Konseling dan di skors selama 1 bulan. Supaya Sheryl dan teman-temannya itu sadar, bahwa pem-bully-an itu dilarang. 

awas saja kau. akan kubalas kau nanti! batin sheryl waktu ia dan temannya diskors. Sudah 2 minggu.

Alexa pov

Ya, hari ini aku berjalan kaki kesekolah. Lalu, saat aku sampai, aku menggigil dan ketahuan berjalan kaki oleh dalene. Pun dia membawaku ke kantin dan mengoceh terus-menerus. Aku kesal, tetapi aku tahu bahwa dia khawatir padaku. "seriously, lex. kalau kau mengulangnya lagi, aku tidak akan memaafkanmu."ancamnya. Aku yang mendengarnya hanya terkekeh. "santai saja, dal. I'm okay hihi"ucapku. "tap-"ucapan dalene terpotong saat Arnold datang dan tiba-tiba duduk disampingku.

Aku memasang wajah bingung. "what?"tanyanya yang sadar kalau aku dan dalene melihatnya dengan wajah bingung. "sedang apa kau disini? kami sedang rapat"kata dalene yang kurasa masih kesal(?) "aku ada perlu dengan alexa."jawab arnold yang langsung menatapku. Aku langsung salah tingkah. Entah karena apa, "aku?"

"ugh. oke, dimana ada alexa, disitu ada aku. jadi, kalau kau ingin berbicara dengannya, maka aku harus tahu isi pembicaraan kalian."kata dalene tegas. what?! oh tidak.. "but, Dal, aku juda butuh privacy"kataku membela diri. "oke. Terserah padamu. btw, lex, kita sekelas kan hari ini? duduk disampingku ya"pintanya. akupun mengangguk dan dia pergi meninggalkanku dan arnold berdua.

"so? ada apa?"tanyaku "um, a-aku.. uhm, eh-"ucapannya terpotong oleh bel tanda masuk. aku bisa mendengar gerutuan kecilnya. ia mengatakan'ah, sial!'

-TBC-

Short yaaa ?? hehehe (~^○^)~
jangan lupa Vomment yaaa.. aku ngarep banget pada Vomment... :(
Silent Readers nya banyak lagii:( huaaaa~ :'(



Find Love at London City [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang