25 - The Truth

644 22 3
                                    

Mulmed tamannya yaa

**

Aku sekarang sedang berada di taman dekat dengan rumah pohon. Arnold masih terdiam. Jujur saja, aku tidak menyukai suasana seperti ini. Lebih baik aku yang membuka suara terlebih dahulu.

"so, what you want to say?"tanyaku, dia mengangkat kepalanya menghadap langit.

"aku merindukan momen seperti ini. dulu kita sering melakukannya. diam ditaman, lalu kita tiduran disini dan menebak bentuk awan. aku merindukannya."ucapnya mulai berbicara. "oh arnold, kau pikir aku tidak merindukan momen seperti ini? walaupun aku masih melakukannya disini, tapi rasanya beda saat tidak ada kau disini."pikirku. tidak mungkin aku mengatakannya sungguhan. bisa-bisa grace memarahiku dan ia menyuruh arnold untuk menjauhiku.

"haha, kau sih terlalu sibuk. Tapi, pertanyaanku adalah, kenapa kau tidak melakukannya dengan Grace?" dia terdiam. akupun menoleh kearahnya. "dia terlalu sibuk. menurutku sih begitu. entahlah"jawabnya.

Oke alexa, tenangkan dirimu terlebih dahulu. coba lihat disisi positif nya. mungkin saja Grace sibuk karena kegiatan sekolah. sekolah kan akan mengadakan prom night dan mungkin saja Grace ikut membantu. ya mungkin saja.

"ehm, Arnold cobalah melihat disisi positifnya dulu. mungkin dia sibuk menyiapkan acara prom night sekolah. ya kan?"ucapku meyakinkannya.

dia menoleh kearahku dan memasang senyum simpul-nya. senyum yang membuatku jatuh cinta padanya. oke lupakan.

"sekarang kau sudah senang 'kan? ayo kita kembali"ajakku dan bangkit dari dudukku. tapi ada sebuah tangan yang menahanku untuk bangkit, dan akhirnya aku terduduk kembali. "alexa?"panggil arnold, "apa?"

"terima kasih."ucapnya. aku tersenyum dan mengangguk. "tau tidak?"tanyanya dan relfeks aku menoleh kearahnya,

"kebenarannya adalah aku sebenarnya sayang padamu. tapi aku juga menyayangi Grace. kau bisa menyebutku brengsek atau kau bisa memukulku. terserah padamu. tapi aku mengatakan sebuah fakta. fakta bahwa aku mencintaimu sudah lama. dan bodohnya aku malah melepaskanmu dan memilih untuk bersama Grace. maafkan aku,"jelasnya dan saat itu juga arnold terjatuh dari bangku taman karena ada seseorang yang menerjangnya.

"Kau benar-benar pengecut dan brengsek, jauhi alexa. Kau tidak pantas dekat dengannya. Kau yang telah membuatnya terluka! Dan aku membenci siapapun yang membuat dia terluka apalagi menangis!"bentak orang itu dengan amarah yang sudah menggembu-gembu.

.

.

.

.

lalala~ itu tuh yang ingin aku kasih tau dari chapter sebelum nya:( tapi akhirya bisa ngetik kebenaran di chapter ini. wakakaka

oh iya, gimana chapter ini gaiss? makin absurd? atau apa? comment yaa:) vote jugaa;) makasih yaa

p.s. dedikasi buat @Bintanq68 hihi

-Pinguin

Find Love at London City [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang