Part 7 - Mario?

1.1K 42 3
                                    

Author pov

Keempat orang ini sedang berkumpul di cafe yang kebetulan itu adalah cafe favorite mereka. Hmm.. persahabat mereka sepertinya istimewa. Walaupun didalam persahabatan mereka pernah ada pertengkaran, namun mereka bisa mengerti dan saling memaafkan.

"So, ada apa?"tanya pria tampan bermata biru ini. "Tidak ada. hanya ingin berkumpul saja. Aku merindukan saat-saat seperti ini. Bertemu dengan ketiga sahabatku."jawab gadis merambut coklat panjang.

"By the way, Dalene. Kau yakin dia sahabatmu?" Goda Alexa melirik Brian sembari menyenggol lengan dalene. Haha, benar saja, wajah dalene dan brian merah.

"Aww, look that ,arnold. Wajah mereka sepertinya terkena jus tomat"ucap juniel disertai dengan tawa arnold.

"Shut up! Kalian membuat kekasihku ini malu"ucap brian. Tetapi, bukannya mereka diam, malah tertawanya bertambah kencang.

"Bodoh! Muka mu juga merah"balas dalene. Dan perkataan dalene malah membuat tertawa mereka semakin kencang.

"Kalian memalukan. Lihatlah sekitar, banyak sepasang mata melihat kalian dengan tatapan aneh."kata brian. Akhirnya, tertawa mereka reda.

"Finally! Aku sudah lelah melihat dan mendengar tertawaan kalian."kesal dalene. "Oke oke. Maafkan kami ,dal. Dan kau juga ,brian."kata alexa dan arnold meminta maaf, "baiklah"jawab dalene disambut dengan anggukan brian.

"By the way, apa yang akan kita lakukan sekarang?"tanya alexa.  "bagaimana kalu ke rumah alexa? disana kan banyak makanan"ucap brian sembari memasang senyuman bodohnya.

"ah, aku setuju!"kata dalene semangat. "kalian datang kerumahku hanya untuk meminta makanan? oh, teganya kalian"kataku dramatis. "tidak, kami merindukan mum dan dad"kata dalene. "hahaha, okay. ayo!" ajakku. 

"hey, maaf ya. aku tidak bisa ikut. Ada tugas kelompok."kata arnold. "okay, no problem."ucapku. "sampaikan salamku pada mum dan dad ya"katanya dan hanya ku balas dengan anggukan. kamipun pergi tanpa arnold.

-

Hari ini adalah hari yang cerah bagiku. Karena apa? Karena aku bisa berkumpul dengan kedua sahabatku ini. Persahabatan kami diawali saat kepindahanku ke Negara ini. Aku masih ingat saat Dalene menyapaku dan mengenalkan ku kepada dua orang pria tampan yang saat ini juga sahabatku. Menyenangkan karena bisa bersahabat dengan mereka. Aku bersyukur karena memiliki keluarga yang sayang padaku dan sahabat yang menyayangiku.

By the way, saat ini kami sedang berkumpul di halaman belakang rumahku. Seperti biasa, kami bersantai di bawah pohon sembari bernyanyi, tertawa, dan kejahilan yang kami lakukan. Sungguh, ini sangaaaaat menyenangkan.

"hey, kudengar arnold sedang dekat dengan seorang gadis?" tanya dalene tiba-tiba. Dan entah kenapa, aku mendadak tidak nafsu makan. Roti yang tadi kumakan dengan lahapnya, mendadak terasa tawar. What wrong with me?!

"Iya. siapa ya namanya? aku lupa"jawab brian. aku masih terdiam. "ah, aku ingat. namanya Audrey."kata brian.

"apakah dia cantik?baik?manis? tapi, bagaimana dengan grace?"tanya dalene penasaran, "aku tidak tahu. tapi, kurasa dia cantik dan baik. ah, aku jadi ingin bertemu dengannya dan mengenalnya"kata brian

"hey! dont you dare!"kesal dalene. "ahahahaha, aku hanya bercanda. aku kan memilikimu, tenang saja."kata brian meyakinkan. 

"hahaha, kalian pasangan yang lucu ya"pujiku. 

"itu sindirian atau pujian?"tanya dalene. 

"tentu sama pujian ,bodoh. ah, tapi akupun bodoh. ahaha"candaku yang kurasa tidak lucu.

"ehm, alexa? are you okay?"tanya brian.

"tentu saja aku baik. kenapa?"jawabku

"tak apa."

"ah, pukul berapa ini? kami pulang dulu ya?"kata dalene pamit. "okay"

"sampaikan salam kami pada mum dan dad ya"kata brian.

akupun mengangguk dan mengantarkan mereka ke depan gerbang. 

-

"Mum? where are you?."ujarku. Tunggu. Ada yang aneh. Tidak biasanya mum tidak menjawab? "Mum?"panggilku lagi. Oh please, ketakutan mulai menyelimutiku. Akupun mengambil ponsel ku dan mulai menekan beberapa angka yang sudah aku hafal diluar kepala. Dan suara nada sambung pun berbunyi. "Halo?"

"Mum, kau dimana? Membuatku khawatir saja"ucapku yang mulai tenang

"ah, i'm sorry ,honey. Mum sedang keluar sebentar. Ada apa? Apakah ada masalah?"tanya mum dari sana.

"Um, I dont know. Aku hanya kaget mum tidak ada dirumah, yasudah, aku mau istirahat. Jangan terlalu lelah ya mom"ucapku. "Okay"katanya sembari memutuskan sambungan.

Akupun pergi kekamarku dan menjatuhkan diri ke atas kasurku. Saat ingin menutup mata, tiba-tiba nada dering handphone ku berdering. Ugh. Dengan terpaksa aku bangkit dan menjawab telphone tanpa melihat nama.

"Haloo?"ucapku "..." tidak ada jawaban, "oke, bye"kataku saat berniat untuk menutup telphone. tetapi niatku terhenti karena terdengar ada suara diujung sana. "maaf " katanya. ha? apa yang dimaksud orang jahil ini? "what? who are you?"tanyaku "ini aku."jawabnya.

"siapa?"

"mario"

.

.

.

.

.
siapa marioooo? :( akupun gatauu:( hehe.. menurutmu?:D

Vomment nya jangan lupa yaa;)


Find Love at London City [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang