Waktu sudah menunjukan pukul 04:23pm. Ini saatnya mereka pergi dari panti asuhan yang mereka kunjungi sejak pagi tadi.
"Lex, sudah sore. Sudah saatnya kita pergi."kata darren mengingatkan. Seketika anak-anak langsung lesu mendengar kalimat darren.
"Well, kapan-kapan aku masih bisa kesini lagi 'kan? Lagipula, ini sudah sore. Kalau mum-ku mencariku bagaimana? Hihi"alexa berniat mengubah mood mereka menjadi baik lagi. Dan dia berhasil.
"Promise?"bella mengacungkan jari kelingkingnya. Alexa pun langsung menautkan jari kelingkingnya dengan jari bella, "Promise"
**
"Kita sampai. Nanti aku akan menjemputmu jam 7pm ,okay?"kata darren setelah mobil yang ia kendarai terparkir dengan sempurna didepan rumah alexa. "Memangnya kita mau kemana?"tanya alexa masih belum tahu rencana yang dibuat oleh darren."Sayangnya, itu masih rahasia. Tapi, kumohon ikuti saja ,okay? Aku janji tidak akan macam-macam"jawab darren dengan memasang puppy eyes-nya. Alexa memutar bola matanya.
"Setidaknya kau memberitahu-ku apa yang akan kita lakukan. Jadi aku akan lebih bersiap ,bodoh"juniel kesal. Darren langsung tersenyum lebar. "Okay, aku akan mengajakmu dinner."ucap darren diakhiri dengan senyuman manis.
"Astaga..Dia membuatku gemas saja."pikir alexa saat melihat darrem tersenyum manis. "Hey, apa yang aku pikirkan?!"pikirnya-lagi-
"Halo? Kau dengar tidak?"kata darren menyadarkan alexa. "Eh? Apa?"darren memutar bola matanya.
"Kau ini. Mikir apa sih? Mikir tentangku ya? Wah.. senangnya"goda darren. Pipi alexa memanas. She was blushing. "Aww.. lihatlah pipimu itu. Pipimu merona!"ujar darren langsung peka dengan perubahan pada pipi juniel.
"Aku pulang. Bye"alexa ngambek. "Hey, jangan kesal gitu dong. Okay okay. Maafkan aku. Dan kau harus sudah siap ya untuk nanti malam"kata darren, "iya ,bawel"ucap alexa dan ia turun dari mobil lalu masuk kedalam rumahnya.
Tanpa sepengetahuan darren, didalam hati, alexa merasa senang. Begitupun sebaliknya.
**
Alexa pov06:35pm
Sudah jam segini. Setengah jam lagi darren datang. Aku sudah bersiap sejak jam 6 tadi. Mungkin aku terlalu semangat? Haha, mungkin saja.
"Hey cantik, anak kesayangan dad mau kemana?"tanya dad tiba-tiba muncul dari kamarnya. Dad langsung duduk disampingku."entahlah. Darren mengajakku dinner ,dad."jawabku. "Ah, anak itu. Dia anak yang baik. Kalian jadian?"tanya dad--lagi. "No. Dia sahabatku ,dad"jawabku sambil menggelengkan kepalaku dan tersenyum. Entahlah, aku tiba-tiba senang kalau ada orang yang membicarakan darren padaku.
"Dad yakin, sebentar lagi dia akan memintamu untuk menjadi kekasihnya. Percayalah."goda dad. Oh, bahkan kalimat dad mampu membuat pipiku memanas. "Anak dad kalau sedang blushing manis ya. Hahaha"goda dad lagi. "Oh ayolah dad. Berhentilah menggodaku!"kataku menutup wajahku dengan kedua tanganku. "Oke oke. Maafkan dad."
Akupun menurunkan tanganku dari wajahku. "Nah, kalau begini kan kau jadi cantik. Daripada wajahnya ditutup."puji dad. "Thanks dad! Hahaha. Ak-"kalimatku terpotong karena bel rumah berbunyi. "Ku pikir itu darren. Aku pergi dulu ya dad. Bye! Love you!"kataku pamit langsung mencium pipi dad dan berlari kearah pintu utama.
Dan saat kubuka pintunya, dugaanku benar. He is darren. "Hey beautiful."sapanya. "Hey idiot"sapaku balik. Ia memutar bola matanya. "Seharusnya kau menyapaku seperti 'hey tampan' atau 'hey love'"katanya protes. "Ewh, aku jijik mendengar yang terakhir. Hahaha"candaku. "Okay, whatever. Sudah siap kan? Ayo"ajaknya dan mengulurkan tangannya. Akupun dengan senang hati langsung menerima uluran tangannya. "Ayo"
"Silahkan masuk ,princess"ucapnya ketika membukakan pintu mobil. Aku hanya tertawa kecil. "Thanks ,prince"balasku. Saat aku sudah masuk, dia langsung menutup pintu dan berlari kecil kearah kursi kemudi.
"Ah ya. Aku hampir lupa. Pakai ini untuk menutup matamu."pintanya sembari memberikanku sebuah kain. "Jangan aneh-aneh ya"kataku. Diapun mengangguk. Aku langsung memakai kain yang ia berikan untuk menutup mataku.
-
Nahloh. Darren mau ngajak juniel kemana?._. Aku kok ga di ajak?:( wkwk..Lebih milih mana nih? Arnold-Juniel, mario-juniel, atau darren-juniel? Komen ya!:D
Aku belum bikin brian-dalene muncul. Tapi di next chapter aku adain hehe:)
Dan jangan lupa tinggalkan jejak ya! Makasih!;)
P.s. mulmed ada darren♥
-Pinguin♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Love at London City [On Editing]
Fiksi Remajasedih, senang, bahagia, marah, kecewa, adalah salah satu perasaan yang Alexa lalui . Namun, apapun yang terjadi, Alexa harus tetap kuat dan bertahan. demi seseorang yang ia cintai. ikuti terus kisah Alexa di cerita ini. [FINISHED] ©Hak Cipta dilindu...