00

2.3K 149 7
                                    

                                   .
                                   .
                                   .
                 🌸Haruno Sakura 🌸

Semuanya berawal dari masa lalu yang kelam, hanya seorang diri, itulah yang mewakili perasaan seorang gadis bersurai merah muda yang sedang duduk di samping ranjang pasien.

.
.
.
.

"Obaachan, buka matamu, lihat Saki sudah besar, umur saki sekarang sudah masuk 17 Tahun." bisik gadis itu lirih. Dia tersenyum tulus sembari membelai pipi Obaachannya yg terbaring lemah di kasur pasien.

"aku Menyanyangimu..cepatlah bangun, Obaachan" gadis itu mengecup kening Obaachannya dengan sayang.

Drtt..
Drtt..
Drt..

Ponsel gadis itu berdering, dia lantas mngambil ponsel hitam yg berada di atas meja dekatnya dan mengangkat telponnya.

"Ya, ada apa?" tanya gadis itu datar.

"....."

"tunggu aku di sana!" dengan terburu buru gadis itu bangkit dari duduk nya dan segera menyambar jaket hitamnya dan menaruh Handponnya di saku jaketnya.

'Sialan!' umpatnya kesal.

Srett...

"Rone, aku titip Obaachan padamu"
Ucap gadis itu pada pemuda bernama Rone yg sedang menunggu di luar kamar.

"serahkan padaku"

Dengan langkah cepat gadis itu melangkah keluar dari Rumah sakit dan pergi menggunakan motor sport hitamnya.

.
.
.
.
.

Di tempat lain..

Buagh!
Buagh!

"Mana ketua geng kalian, Hah?!" tanya laki laki berperawakan tinggi dan besar yang langsung memukul wajah seorang pemuda yg sudah bonyok di hajar beberapa kali oleh anak buah laki laki tadi.

"Ck, bocah sialan! cepat katakan di mana ketua mu yg katanya hebat itu, hah?!" gertaknya lagi dan langsung memukul perut pemuda itu hingga mengeluarkan banyak darah dari mulutnya. Pemuda itu tak bisa apa apa karna tubuhnya di ikat di sebuah tiang di dalam gubuk reyot yang sudah tak berpenghuni.

"Heh!, apanya yg hebat, anak buahnya saja sudah selemah ini, apa lagi ketuanya!" ucap laki laki tadi memandang remeh pemuda yang sudah hampir mati itu.

"Cih! Kau akan menyesal karna tak menjawab pertanyaanku bocah!"
Laki laki itu langsung mengambil sebuah parit yg melengkung tajam dan bersiap menebas kepala pemuda tadi.

"bocah sialan! Matilah kau!!" laki laki itu langsung mengarahkan parit itu tepat ke kepala pemuda itu.

Tapi sebelum itu terjadi seseorang menendang pintu gubuk reyot itu dengan sekali tendangan.

Brak!

Dor!
Dor!
Dor!
Dor!

Beberapa kali terdengar suara tembakan pistol dari arah pintu. Sekitar 15 anak buah laki laki tadi tumbang dengan keadaan yg mengenaskan.

"siapa pula bocah ini!!"pekik laki laki yang bernama Muron, dia menatap nyalang gadis berambut merah muda yang sudah berdiri di depan pintu dengan dua pistol, dan salah satunya tepat mengarah ke kepala Muron.

"Ke-Ketua!" ucap pemuda itu nyaris tak terdengar.

Muron lantas tertawa terbahak bahak saat menyadari jika gadis di depannya ini lah ketua geng yg paling di takuti di Jepang.

"ketua kalian seorang gadis?, yang benar saja, aku baru tau" ucapnya lagi menatap remeh gadis itu.

"Tapi ku akui walupun kau seorang gadis, gerakan mu lumayan cepat, bukan berarti kau akan menang melawanku!"

Gadis itu hanya menatap datar Muron. Dengan tenang ia maju beberapa langkah hingga jarak sekitar 3 meter di depan Muron ia berhenti. Dia menatap kebelakang Muron, terlihat anak buahnya yg jadi sandera geng Muron hampir mati karna kekurangan darah.

"Banyak omong" ucap nya dingin.

Dor!
Dor!

Dengan cepat gadis itu langsung menembak kedua kaki muron hingga membuat lelaki itu tumbang.

"Ahk! Sial-" Muron membelalakkan matanya kaget, bagaimana tidak kaget, yang di lihat di depannya gadis iblis itu menebas dua kepala mayat anak buahnya lalu menggelindingkannya ke depan wajah Muron yang jatuh telungkup akibat dua tembakan gadis itu.

"menggunakan anak buahku hanya untuk memancingku, itu tindakan yg bodoh, Muron" gadis itu menatap Muron yang pucat pasi, dia menyeringai lalu berjalan mendekat dan berjongkok di depan wajah Muron.

"KETUA, ANDA SUDAH DATANG?!!"

•••••

TBC

Jangan lupa Vomen guys, see you next chapter..

Haruno Sakura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang