18 (S/S)

357 44 16
                                    

.
.
.

{Jangan lupa Vomennya,, selamat membaca dan Terimakasih...}

"Hereditas pada manusia merupakan sebuah proses penurunan sifat dari induk kepada keturunannya melalui gen. Hereditas bukan termasuk ke dalam penurunan berupa tingkah laku, melainkan lebih ke arah penurunan bentuk atau struktur tubuh dari mahluk hidup. Sehingga antara induk dengan keturunannya memiliki kemiripan serupa.
Pada manusia, terdapat beberapa pola penurunan sifat yang akan di turunkan. Pada dasarnya, banyak hal bisa di turunkan induk kepada anaknya atau dari orangtua ke anak anaknya."

selagi sang guru yang sedang menjelaskan materi kelas di papan tulis dengan serius, lain halnya dengan seorang pemuda nanas yang sedang sibuk sendiri di bangku paling belakang baris kedua dekat pintu kelas.

Dia sedang menaruh buku tulis tebalnya di depan meja dengan posisi buku itu terbuka menampakan kedua sisi dalam buku tulis tersebut. Lalu dia memposisikan kepalanya menghadap buku itu dan melipat ke dua tangannya sebagai bantalan agar dagunya tak terlalu sakit saat menekan permukaan meja.

Dengan posisi seperti ini si pemuda nanas atau pemuda yg kerap di sapa dengan nama Shikamaru ini bisa melakukan aksinya dengan lancar.

"Hoam.." Shikamaru menguap pelan lalu mulai memejamkan matanya sipitnya, bersiap untuk hanyut dan tenggelam ke alam mimpinya yang indah. Namun saat matanya akan terpejam, sesuatu yang di lempar dari arah depannya langsung membuatnya membuka mata, karna benda itu tepat mengenai buku tebalnya hingga buku itu kehilangan keseimbangan dan jatuh tepat menimpa wajah shikamaru yang masih menyenderkan kepalanya di atas permukaan meja.

'aduh!' Shikamaru meringis dalam hati sambil memegang kepalanya yang berdenyut ngilu. Dia memperhatikan teman temannya yang nampak sedang menahan tawa terutama pemuda durian yang duduk di dekat jendela kelas.

Sang Guru yang dari tadi sedang menjelaskan sambil menulis materi pelajaran mendadak berhenti dan berbalik menatap anak muridnya yang sedang cengegasan dalam diam, kecuali pemuda berambut kuning tai dengan bentuk rambut anehnya. Terlihat seperti durian.

"apa yang lucu?" Tanya sang guru dengan suara yang terdengar mengerikan. Sontak Naruto menghentikan tawa laknatnya dan kembali diam dengan kepala yang menunduk.

"Hei kamu! Maju sini, jelaskan kembali apa yang saya terangkan tadi secara detail" perintah sang guru pada Naruto yang nampak cengo.
Dengan ragu Naruto berdiri dari duduknya dan berjalan perlahan ke arah papan tulis.

'Karma itu nyata' batin Shikamaru sambil tersenyum puas lalu kembali menundukan kepalanya untuk sekedar menutup mata dan merilex kan otak dan tubuhnya.

Dengan sedikit gugup Naruto mulai menjelaskan kembali apa yang telah di terangkan oleh gurunya tadi. Walaupun sempat tergagap Naruto berhasil menjelaskan materi sang guru dengan sempurna. Setelahnya Naruto di suruh duduk kembali kebangkunya. Sang guru juga memperingati agar Naruto fokus pada materi yang di sampaikan dan tidak akan mengulanginya lagi.

Naruto berjalan kembali ke tempat duduknya lalu tersenyum bangga dengan dada yang di busungkan kedepan dengan langkah tegapnya ia berjalan melewati beberapa meja Siswa. Dengan tidak lupa ia mengangkat dagunya sombong melirik ke arah Shikamaru yang sedang menunduk, dan Naruto tau pasti pemuda itu sedang tidur. Naruto mendengus lalu mendudukan bokongnya pada kursinya dengan nyaman. Temannya itu memang terkenal akan sifat malas dan tukang tidurnya namun juga terkenal dengan sosoknya yang sangat pintar dan jenius.

















































Haruno Sakura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang