23 kesialan

236 36 0
                                    

                                 .
                                 .
                                 .
               🌸 Haruno Sakura 🌸

Setelah semua yang terjadi di masa lalu, apa yang bisa di lakukan selain mengenang atau melupakan? Andai waktu bisa di ulang, maka dirinya akan kembali ke masa lalu, mengubah semua kejadian buruk itu dan memperbaikinya, agar dirinya tidak merasa bersalah dan selalu di hantui dengan ingatan masa lalu.

'Andai saja' 'mengapa?' kata kata itu terus terngiang ngiang di benaknya. andai saja dia tidak sepenakut itu, mungkin kejadian itu tidak akan pernah terjadi.

Gadis bersurai merah muda itu menatap lurus keluar jendela kelas, terlihat lapangan olahraga yang sangat luas dan sepi, matanya menerawang jauh, mengingat saat saat ia dan kakaknya sedang bermain boneka di taman.

••••

" yak! Kakak ini cowok tau! Masa di suruh main boneka sih,"

"ayo kak, main boneka sama Saki, please"

"hah, yaudah, karena Saki yang minta, kakak bisa apa"

"yeay!"

" Saso, kenalin, ini kakak aku, kakak orangnya baik, ngak jahat kok, kenalan dulu yuk"

"Saso?"

"Saki dan kak Sasori, hehe"

"puftt, bonekanya cowok ya? Namanya imut, kayak kamu"

"ih, kakak gombal, haha"

"haha"
••••

Bibir tipisnya terangkat, membuat senyum samar ketika mengingat kenangan indah bersama kakaknya.
Namun tidak begitu lama, senyumannya kembali hilang berganti seutas raut yang tidak memiliki ekspresi yang berarti.

"Sakura!" kepalanya menoleh ke arah sumber suara di sampingnya, Sakura melirik sang guru killer yang menatapnya garang. murid murid lain menatap Sakura dengan pandangan khawatir dan lainnya. Di ujung sana, Sasuke hanya diam dan memperhatikan Sakura sedari tadi, dirinya akhir akhir ini sering tidak fokus karena gadis itu.

"kamu melamun ya ketika saya menjelaskan!?"

"Tidak bu" jawab Sakura sambil menggelengkan kepala pinknya.

"terus kenapa saya panggil dari tadi ngak nyahut!?"

"ini udah nyahut bu"

"Kamu!"

Seisi kelas menatap was was sang guru killer yang sedang tersulut api asmara.

"berdiri sekarang, dan kerjakan soal yang telah saya jelaskan tadi!" perintah sang guru killer yang bernama Anko. Sakura pun berdiri dan berjalan ke arah papan tulis tanpa mempedulikan bisikan dan tatapan di sekitarnya.

"Sudah bu" ujar Sakura berbalik lalu menatap sang guru killer yang berada tepat di belakangnya. murid murid lain tercengang takjub, pasalnya Sakura bisa menyelesaikan satu soal matematika yang mereka anggap sulit hanya dalam kurun waktu belasan detik.

"baiklah, silahkan duduk, untuk lain kali jangan melamun lagi" ucap sang guru yang segera di angguki Sakura. Gadis itu kembali duduk di bangkunya dengan anteng.

"saingan si Shikamaru nih," bisik murid lainnya sambil masih melirik Sakura. gadis itu menatap lurus kedepan, melihat sang guru yang sedang mengoceh menjelaskan tentang tugas yang akan mereka kerjakan selanjutnya.

Kringgggg!!!

Waktu bel istirahat telah berubunyi, semua murid menghentikan kegiatan belajar mereka sementara untuk beristirahat. Sang guru killer pun menghentikan penjelasannya dan keluar dari kelas, setelah kepergiannya para murid segera bangkit dari kursinya dan pergi keluar untuk jajan di kantin, sebagian lagi masih ada di kelas, hanya sekedar bercengkrama membahas sesuatu yang tidak bermanfaat, seperti gosip. Khususnya pari siswi.

Haruno Sakura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang