21 [FLASHBACK]

211 30 0
                                    

                                    .
                                    .
                                    .
                    🌸Haruno Sakura🌸
                                    .
Deg..                         
Deg..
Deg..

Apa aku dan kakak akan ketahuan?












































••••••

Orang itu masih berdiri diam di depan ranjangku. entah angin dari mana yg tiba tiba membut sekujur tubuhku merinding. Aku menoleh kesamping hanya untuk melihat raut wajah kakak. Kakak terlihat sangat serius, seolah tak ada ketakutan yg terpancar dari matanya.

Kepalaku masih berdenyut sakit. Tapi tidak sesakit awalnya. Tubuhku sendiri sudah keram karna terus tengkurap dan bertahan di pososi yg sama selama beberapa menit.

Srek..

Aku sedikit tertegun ketika langkah orang itu berbalik dan melangkah ke arah pintu. Rasa lega membuat tubuhku sedikit rilex dari sebelumnya. Namun begitu, entah kenapa rasanya tiba tiba aneh.

Terasa sangat sunyi..

Aku menoleh pada kakak yg hanya diam di tempat.

"Kak, apa kita sudah bisa keluar? Tubuhku pegal" bisikku pada kakak.

"ayo" ajak kakak sambil menuntun ku untuk segera mengikutinya keluar.
entah kenapa aku sedikit gugup, kaki ku juga terasa keram ketika bergerak.

Dan pada akhirnya aku hanya bisa mengandalkan kedua lenganku sebagai penarik agar tubuhku dapat keluar dari bawah kolong ranjang yg agak sempit ini.

Setelah kakak berdiri, kakak lantas mengulurkan tangannya untuk membantuku. Aku menyambut tangannya dalam genggamanku.

"mereka sepertinya sudah pergi" bisik kakak teramat pelan. Aku hanya mengangguk linglung. kenapa rasanya ketakutan yang tadi sudah berangsur angsur hilang kembali lagi? Entahlah.

Aku menggeleng berusaha menghilangkan rasa takutku akan suatu hal yang mungkin akan terjadi. Tapi untuk sekarang aku sedikit lega karna orang itu sudah tidak ada. Tapi bagaimana jika mereka masih ada di luar ruangan ini hanya untuk memancing kami agar keluar dari tempat persembunyian dengan sendirinya?

Hal ini yang aku khawatirkan.

"kak, kurasa kita harus bersembunyi kembali" bisikku sangat pelan. Kakak melihatku dalam diam.

"tidak apa apa, mereka sudah pergi. Mungkin." terlihat keraguan dari nada bicaranya. Itu membuktikan jika kakak juga sedang ragu dengan ucapannya.

"Saki tunggu di sini, biar kakak yang ngecek" perintah kakak sambil berbisik dan melangkah melewatiku.

Aku memperhatikan gerakan kakak yang terlihat pelan dan berhati hati, dia berjalan menuju kearah pintu yang tertutup lalu membukanya perlahan, takut menimbulkan suara deritan nyaring.

Memiringkan kepalanya ke arah celah pintu yg sedikit terbuka. Mengenggam gagang pintu itu dan membukannya sedikit lebar. Kakak memandang keluar yang langsung tersuguh kegelapan yang sangat pekat. Dari arah lorong sampai ke arah tangga lantai satu yg sangat gelap. Aku juga berdiri di samping kakak sambil ikut mengintip keadaan di luar.

Tidak terlihat apa apa di luar. Hanya warna hitam yang dapat kulihat.

Aku kembali berbalik untuk mencari sesuatu. Tapi tiba tiba langkahku terhenti ketika melihat sebuah kertas putih yang terletak di atas kasur.

Haruno Sakura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang