12

869 100 6
                                    

ada tiga orang yang sedang makan malam sekarang. karena tadi tiba-tiba saja Chenle dan Daehwi kedatangan tamu tak diundang.
tapi sedari tadi tamunya membuat kerusuhan, mengambil lauk Daehwi misalnya.

"itu punya gue woyyy!" teriak Daehwi merebut sosisnya kembali.

"bagi dua dong."

"ogah, lo kira kiko kali ah."

"jangan berisik lo pada! nih buat lo sosisnya, Kakak ke kamar duluan." Chenle memberi tiga sosis miliknya ke piring si tamu dan berlalu masuk kekamar. tinggal Daehwi dan si tamu tak diundang yang kembali melanjutkan makanan mereka masing-masing.

"si kokoh kemana, Kai?" tanya Daehwi kepada tamunya yang masih makan. namanya Heuningkai, biasa dipanggil Kai, baru aja lulus SMA dan sedang menganggur menikmati masa-masa kelulusannya. Kai saudara sepupu mereka yang rumahnya di komplek yang sama tapi beda blok.

"pergi, gatau kemana. gue kelaperan dari pagi. cuma sarapan roti pake susu." jelas Kai.

"kasian banget lo. kenapa gak ke Kafe tadi?" bukan daehwi, tapi Chenle yang bicara dengan tangan membawa bantal dan bed cover untuk Kai. dia berniat menginap malam ini.

"gak di kasih uang sama sekali. udah kesini tapi gerbang dikunci. males kalo nyusul ke Kafe naek sepeda, pegel ntar."

"jadi gak makan nasi dari pagi? kurang gak tuh? mau dimasakin lagi?" tanya Chenle. dari seluruh keluarga besar, Chenle yang paling perhatian pada adik-adiknya.

"gausah, udah kenyang kok." tolak Kai.

...

pagi ini rumah Chenle sedikit ramai dengan teriakan Daehwi dan Kai yang bertengkar.
tapi tidak lama sebab masih ada Chenle disana yang siap memisahkan. tadi malem, Kai memutuskan untuk tak pulang kerumahnya. tidur di depan TV bareng Daehwi sambil nonton film horor.

selesai sarapan Kai mengantar Daehwi ke sekolah. ini kan hari senin, jadi semua kembali ke kegiatan biasanya.
Chenle duduk di teras, nunggu Kai balik nganter Daehwi.

"honey! ngapain? gak ke Kafe?" teriak Jisung dari luar pagar naik sepeda.

"nanti. kok naek sepeda? kan lo ketua genk motor." balas Chenle.

"nemenin si Jaehyuk sepedaan."

mendengar nama adik Jisung disebut membuat Chenle reflek berdiri. berjalan menuju pagar dan keluar menghampiri Jisung. Jaehyuk baru pulang dari masa pengobatan tulang rusuknya yang patah di Singapura.

di ujung jalan komplek seorang anak laki-laki bermain sepeda sendirian. perbedaan umur Jisung dan adiknya memang cukup jauh. sekarang Jaehyuk baru saja masuk SMP.

"Jaehyuk! gak kangen sama Kakak?!" teriak Chenle melambai ke arah Jaehyuk yang mengayuh sepedanya.

"berisik, Le. malu diliatin tetangga." tegur Jisung sambil menutup bibir Chenle dengan tangannya dan tersenyum ke orang-orang yang melihat kearah mereka tanda meminta maaf.

"awas ah." kesal Chenle menarik tangan Jisung dari bibirnya.

"Kakak gak kerumah? Hyuk bawa banyak oleh-oleh untuk Kakak." ucap Jaehyuk

"iya nanti Kakak ke rumah. sekarang mah kerja dulu. kamu udah sehat, kan?"

"he'em, udah gak sakit lagi disini." jawab Jaehyuk, menunjuk ke tempat tulang rusuknya berada.

"hm, hebat jagoannya Bunda!" Chenle menepuk lembut kepala Jaehyuk.

"lo kayak ngobrol sama anak sendiri, Le. jadi pengen punya anak sama lo gue." Jisung emang seriusnya nyeleneh banget, tapi berhasil bikin jantung Chenle berdetak gak normal.

"gue yang ogah." tapi yang namanya Chenle ya gamau ngaku lah.

"kalo bukan sama gue, mau punya anak sama siapa?"

"sama Jaehyuk."

"heh! masih kecil dia mah."

"hahaha, candaaaa!"


Aku double update!

The Romance Of ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang